PG Rendeng Kudus Dalam Musim Giling Tebu, Tetep Lestarikan Kearifan Lokal Gantingi

KUDUS- Pabrik Gula (PG) Rendeng, Kudus kembali menyelenggarakan Tradisi Gantingi, yang merupakan tradisi untuk menandai masuknya musim giling atau proses penggilingan tebu di pabrik setempat, pada Kamis (24/042024).
Puncak Tradisi Gantingi digelar dengan prosesi ‘Temanten Tebu’ yang pada pelaksanaannya dilakukan layaknya acara pengantin. Prosesi ini pun diselenggarakan di komplek PG Rendeng dan dihadiri oleh sejumlah pejabat di Kabupaten Kudus.

Prosesi Temanten Tebu akan mengarak ‘penganten tebu laki-laki’ bernama Bagus Wisnu Nugroho dari kebun Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus, dan ‘penganten tebu perempuan’ bernama Roro Sekar Arum dari kebun Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus.

Bupati Kudus Sam'ani Intakoris sesuai acara Gantingi menyampaikan apresiasi atas komitmen PG Rendeng dalam melestarikan budaya lokal.

”Nanti ini bisa dipelajari oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, apakah bisa masuk dalam kegiatan wisata daerah, terima kasih kepada PG Rendeng yang memakai pakaian adat Kudusan, artinya mereka membaca kearifan lokal kita, budaya kita," ujarnya.

Sam'ani optimis jika musim giling tahun ini target produksi gula ditetapkan sebesar 200 persen. Namun, ia berharap PG Rendeng bisa melampauinya hingga 300 persen.

”Kita harap hasil tahun ini bisa melebihi ekspektasi, dari petani tebu akan diserap, yang paling penting adalah kualitas tebunya bagus. Kalau sampai kurang, kita siap menyerap dari luar daerah,” terangnya.

Tak hanya fokus pada produksi, Sam'ani juga berencana menghidupkan kembali kegiatan UMKM yang sebelumnya pernah menjadi bagian dari pabrik.

Upaya ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dan memperkuat keterlibatan warga dalam aktivitas industri gula.

Sam'ani menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dalam rangka mencapai program-program pemerintah Pusat.

”Selamat dan sukses untuk PG Rendeng yang memulai giling semoga tercapai targetnya, kita akan terus berkolaborasi dalam menuju swasembada gula, ini juga merupakan program Presiden Prabowo,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara PG Rendeng, Haryanto menuturkan bahwa saat ini sudah ada 312 ribu tok tebu yang siap digiling tahun ini. Dari sejumlah tebu tersebut, akan menghasilkan sekitar 20 ribu ton gula.

“Kita targetkan tahun ini naik 200 persen dibanding tahun kemarin. Mulai giling nanti 4 Mei sampai Oktober 2025, masa giling selam 120 hari,” ucapnya.

Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai langkah agar produksi gula tahun ini bisa meningkat. Di antaranya, memperbaiki mesin penggiling tebu, perluasan area tebu, hingga perbaikan bibit tebu untuk petani.

“Tebunya ini kita ambil dari petani di wilayah Muria Raya, dari Semarang juga ada,” terangnya.

Pihaknya pun berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat menaikkan kualitas dan kuantitas produksi gula di PG Rendeng. Rendemen gula di pabrik setempat sendiri berkisar di angka 7,15 persen.

“Dengan adanya program swasembada gula dari pemerintah pusat, biar harga menarik sehingga petani tertarik menanam tebu, kemudian juga didukung dengan kebijakan impor kemarin, semoga produk gula lokal terdampak positif," pungkasnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html