Larungan Kepala Kerbau dan Festival Ketupat Meriahkan Pesta Lomban Jepara 2025
JEPARA- Tradisi Pesta Lomban kembali digelar meriah di Kabupaten Jepara, Senin pagi (7/4/2025), dengan prosesi larungan kepala kerbau ke laut dari Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu.
Kegiatan adat ini diawali dengan arak-arakan miniatur kapal larungan sesaji dari rumah Lurah Ujungbatu menuju TPI sejauh sekitar 700 meter, disaksikan ribuan masyarakat dan diiringi tari tradisional Sarnemi.
Sesaji berupa kepala kerbau, pisang raja, ayam ingkung, ayam bakar, serta ketupat dan lepet, terlebih dahulu didoakan dan diisi ke dalam miniatur kapal.
Setelah pembacaan doa oleh tokoh adat, miniatur kapal kemudian dilarung ke laut sebagai simbol doa penolak bala dan harapan datangnya rezeki bagi para nelayan.
“Sesaji ini sebagai lambang pengusiran kebodohan dan niat untuk meningkatkan taraf hidup nelayan,”
tutur Suwarno (65), sesepuh Desa Ujungbatu.
Usai larungan, rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang ikut dalam kapal pengiring kemudian bersandar di dermaga wisata Pantai Kartini.
Di sana, prosesi disambung dengan Festival Ketupat dan Lepet. Rakyat menyambut meriah dengan iringan marching band dan dua gunungan ketupat-lepet, yang diarak menuju panggung pertunjukan seni di tengah kompleks wisata.
Di tengah semarak festival, berbagai tembang Jawa yang menggambarkan keagungan budaya Jepara turut mengisi acara, memperkuat suasana sakral dan adiluhung. Tembang-tembang ini menjadi pengingat bahwa kearifan lokal dan budaya warisan leluhur terus dijaga dan dirayakan.
Bupati Jepara, Wiwit Utomo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi larungan yang telah ada sejak abad ke-19 ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dari laut.
"Tradisi ini bukan menyembah laut, melainkan ungkapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan alam yang baik dan hasil laut melimpah bagi masyarakat Jepara,"
ujar Bupati. Ia berharap Pesta Lomban bisa terus dilestarikan dan menjadi daya tarik wisata budaya di Jepara.
“Semoga tahun depan lebih meriah, lebih tertata dengan manajemen EO yang lebih baik, agar kebudayaan kita makin dikenal luas dan membawa berkah bagi seluruh masyarakat, terutama para nelayan,”
tambahnya.
Pesta Lomban dan Festival Ketupat-Lepet tahun ini membuktikan bahwa tradisi, budaya, dan kebersamaan tetap menjadi identitas kuat masyarakat pesisir Jepara, sekaligus menyemai harapan akan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Peliput : Petrus
0 Komentar