Ketua DPRD Jepara Hadiri Larungan dan Festival Ketupat di Pantai Kartini

JEPARA- 07 April 2025 – Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, turut menghadiri dan ambil bagian dalam prosesi Larungan atau yang dikenal masyarakat dengan istilah Lomban, sebuah
tradisi turun-temurun yang dilaksanakan masyarakat pesisir Jepara sebagai bentuk rasa syukur sekaligus tolak balak bagi para nelayan. 

Acara ini berlangsung meriah dan penuh makna, dimulai dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujung Batu dan dilanjutkan dengan pelarungan kepala kerbau di tengah laut menggunakan KM Sumber Makmur.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Bupati Jepara, unsur Forkopimda, Kapolres, Dandim 0719, KPN, KPA, Kejari, serta sejumlah OPD, suasana penuh khidmat mewarnai prosesi pelarungan. Kapal KM Sumber Makmur berlayar sejauh tiga mil menuju perairan di selatan Pulau Panjang. 

Di titik tersebut, dilakukan doa bersama dan pelarungan kepala kerbau sebagai simbol persembahan rasa syukur dan harapan keselamatan bagi masyarakat nelayan.

Tradisi Larungan memiliki sejarah panjang yang bermula dari tahun 1855, ketika dua pejabat Kadipaten Jepara, Ki Ronggo Mulyo dan Cik Lanang, berhasil menyelamatkan kapal yang nyaris karam di perjalanan menuju Karimunjawa. 

Sebagai bentuk rasa syukur, masyarakat melarung sesajen ke laut—awal mula tradisi Larungan. Keberadaan tradisi ini bahkan tercatat dalam jurnal Hindia Belanda Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië tahun 1868 dengan judul Het Lomban Feest Te Jepara.

Usai pelarungan, kegiatan berlanjut dengan Festival Ketupat dan Lepet yang digelar di kawasan Wisata Pantai Kartini. 

Masyarakat tumpah ruah menyambut momen ini dengan semangat kebersamaan dan suka cita, menikmati ragam sajian ketupat dan lepet sebagai lambang silaturahmi dan saling berbagi.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus melestarikan tradisi Larungan dan budaya lokal lainnya. 

“Larungan bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah warisan leluhur yang kaya nilai spiritual, sosial, dan budaya. Kita punya tanggung jawab moral untuk menjaganya agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang,” 

ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjadikan tradisi sebagai bagian dari identitas daerah dan alat perekat sosial antar warga.

“Melalui tradisi seperti ini, kita diajarkan tentang pentingnya kebersamaan, rasa syukur, dan gotong royong. Ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan kebudayaan bangsa,”

 tambahnya.

Dengan semangat kebersamaan dan rasa cinta terhadap budaya lokal, Ketua DPRD berharap agar Larungan dan Festival Ketupat tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda dan penggerak sektor pariwisata budaya Jepara.

Peliput: Petrus

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html