Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Himbau Masyarakat Segera Konversi Sertipikat Tanah Terbitan 1961-1997
KUDUS- Dalan momentum Idul Fitri dan Halal Bi Halal serta Haul Ibundanya KH.Nusron Wahid Almaghfurllah yarhamah Hj. Wastini ke 10, yang bertepatan tanggal 06/04/25 M. Minggu malam di rumah gebyok, Mejobo - Kudus - Jawa Tengah.
Nusron Wahid menghimbau kepada masyarakat yang memiliki sertipikat periode 1961-1997, diharapkan untuk segera melakukan konversi ke sertifikat elektronik.
Pasalnya, sertipikat tanah yang diterbitkan antara tahun 1961 hingga 1997, itu berpotensi diserobot mafia tanah.
Hal ini disebabkan, bahwa sertipikat pada periode tersebut tidak dilengkapi dengan peta kadastral yang jelas, sehingga lokasi tanah sering kali tidak dapat diketahui secara pasti.
Pasca pengajian umum dalam rangka Halal-bihalal dan Haul Almaghfurllahyarhamah Ibundanya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) KH.Nusron Wahid menegaskan tentang pentingnya migrasi sertipikat tanah periode 1961-1997 ke format elektronik, guna menghindari resiko penyerobotan lahan yang dapat merugikan pemiliknya.
Oleh BPN disebut sebagai sertipikat KW-456-untuk segera melakukan transformasi ke sertipikat elektronik.
"Ada sertifikatnya, tapi di belakangnya tidak ada peta kadastral, akibatnya lokasi tanah tidak diketahui secara pasti dan berpotensi diserobot orang lain ",
ujar KH.Nusron Wahid.
Menurutnya, persoalan pertanahan di Indonesia sangat komplek. Banyak warga masih tidak mengetahui riwayat tanah mereka, sehingga sering terjadi perselisihan atau klaim yang saling bertentangan.
Dulu, karena keterbatasan teknologi, sengketa tanah sulit diselesaikan, tapi sekarang dengan sistem koordinat, kita bisa lebih mudah memastikan kepemilikan dan batas tanah",
jelasnya.
Pada Pengajian yang telah dihadiri oleh KH. Abdul Qoyyum M. (GUS Qoyyum) dari Lasem sebagai mauidhoh hasanah tersebut, dihadiri warga dari berbagai daerah di sekitar Kudus.
Tak ketinggalan, sebagian pegawai ATR/BPN kabupaten Kudus juga turut hadir dalam pengajian halal-bihalal sekaligus haul ibunda Mentri Nusron Wahid dari partai Golkar tersebut.
(@Kuswadi)
0 Komentar