Upacara Tawur Agung Ke Sanga di Candi Prambanan

KLATEN- Upacara Tawur Agung Ka sanga di pelataran Candi Prambanan diadakan pada hari Jum'at 27 Maret 2025, sebagai rangkaian hari nyepi umat Hindu yang dihadiri ribuan orang umat Hindu.


Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabumi. dimulai dengan melastri dan keliling yang bermakna membersihan mengembalikan sari-sari dari alam yang telah diambil keperluan sehari-hari manusia maupun makluk hidup ciptaan Hyang Widhi dengan sesaji dan ubo rampai lainnya. 

Dengan pembuatan ogok-ogok menggambarkan kepribadian Bhuto kolo merupakan kekuatan alam semesta yang digambarkan dalam bentuk wujud makluk hidup di Mayapada atau khayangan seperti naga gajah garuda Midodari dan para dewa diarak keliling diiringi parade pembawa gunungan yang terdiri dari hasil bumi. Selesai arak arakan keliling gunungan masyarakat dipersilahkan mengambil hasil bumi tersebut untuk dibawa pulang. 

Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara yang dibangun pada abat ke 9 pada masa pemerintahan Sanjaya. Pada Candi terdapat tulisan Pikatan yang merupakan nama seorang Resi Pikatan.

Menurut sejarah legenda bahwa Candi Prambanan diceritakan masyarakat dibangun oleh Bandong Bondowoso yang sakti mandraguna yang mencintai Roro Jonggrang. Roro Jonggrang adalah  seorang putri raja yang cantik rupawan, karena Roro Jonggrang tidak mencintai maka meminta kepada Bandung Bondowoso untuk  dibuatkan candi sebanyak 1000 arca dalam waktu semalam.

Hal tersebut pun disanggupi oleh Bandong Bondowoso demi cintanya . Dengan kesaktiannya, Bandung minta bantuan mengerahkan jin-jin untuk membuat Candi dalam semalam. Namun Roro Jonggrang dengan liciknya mengumpulkan warga masyarakat di lingkungan pembuatan candi untuk menyiapkan lesung penumbuk padi dan jerami kering sebanyak-banyaknya untuk dibakar dan bunyi lesung agar menyerupai suasana pagi. 

Pembuatan candi yang dilakukan oleh jin-jin sudah dilaksanakan, karena merasa sudah pagi, para jin ini minta pamit kepada Bandung Bondowoso, maka Bandung pun segera menemui Roro Jonggrang untuk mulai menghitung arca. Namun ternyata arca tersebut hanya berjumlah 999 arca dan tidak sesuai yang diminta Roro Jonggrang yakni 1000 arca. 

Bandong Bondowoso merasa dicurangi dan dipermainkan cintanya. Bandung pun geram dan murka, serta mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung sebagai ganti pelengkap candi tersebut hingga berjumlah 1000 arca.

Maka masyarakat masih percaya, apa bila muda mudi berpacaran datang ke Candi Prambanan akan mengalami perpisahan. Cerita diambil dari legenda masyarakat Prambanan.

oleh R.Derpo Wiyono Kabiro Klaten.

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html