Renungan Keprihatinan: Indonesia dan Bayang-bayang Korupsi
INDONESIA- Indonesia negeri yang kaya akan sumber daya, penuh dengan keberagaman budaya, dan memiliki sejarah perjuangan yang panjang. Namun, di balik semua kemegahan itu, ada luka yang terus menganga: korupsi yang merajalela. Dari generasi ke generasi. Praktik busuk ini tumbuh subur, mengakar kuat di berbagai sendi kehidupan.
Hampir tak ada sektor yang steril dari cengkeraman korupsi—pemerintahan, hukum, pendidikan, kesehatan, bahkan lembaga keagamaan pun tak luput dari tangan-tangan rakus yang menjual moralitas demi kepentingan pribadi. Uang rakyat yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan malah masuk ke kantong-kantong pribadi. Infrastruktur dibangun setengah hati, layanan publik dijadikan ladang pungli, hukum tumpul ke atas tajam ke bawah.
Lantas, negara apakah ini?
Apakah ini negeri yang dulu diperjuangkan dengan darah dan air mata para pahlawan?
Apakah ini negeri yang seharusnya menjadi surga bagi rakyatnya?
Ataukah ini negeri yang telah berubah menjadi surga bagi para pencuri berkedok pejabat?
Jika terus dibiarkan, korupsi bukan sekadar kebiasaan buruk, melainkan warisan kutukan yang menghancurkan generasi mendatang. Saat yang kaya semakin kaya dengan cara curang, sementara yang miskin semakin terpuruk dalam ketidakadilan, di mana letak nurani kita sebagai bangsa?
Indonesia tidak akan pernah maju selama korupsi masih menjadi tradisi. Tidak ada perubahan tanpa keberanian, tidak ada keadilan tanpa perjuangan. Apakah kita hanya akan menjadi saksi bisu, ataukah kita berani melawan?
Semoga negeri ini tidak terus-menerus menjadi sarang para perampok berkedok pejabat. Semoga kejujuran, keadilan, dan integritas bukan sekadar kata-kata kosong di buku-buku pidato. Indonesia harus bangkit dari kegelapan ini, atau selamanya akan tenggelam dalam kebobrokan!
(Petrus Edan)
0 Komentar