Disperindag dan DPRD Jepara Dukung JIF-BW 2025 untuk Tingkatkan Ekspor Mebel*
JEPARA- pertapakendeng.com.– Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara, Zamroni Lestiaza, bersama Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, melakukan kunjungan ke pameran Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) 2025 yang digelar di Gedung Wanita, Selasa (11/03/2025).
JIF-BW 2025 yang berlangsung sejak Minggu, 9 Maret 2025, mengusung tema "The World Carving Center". Menurut Zamroni, acara ini merupakan upaya kolaboratif antara pelaku usaha, eksekutif, dan legislatif dalam mengangkat kembali pasar mebel Jepara, terutama bagi pengrajin yang terkendala biaya untuk mengikuti pameran di luar kota.
JIF-BW 2025 Jadi Event Tahunan Andalan
"Dengan adanya event ini, kami berharap dapat memberikan akses lebih luas bagi pelaku usaha lokal tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk pameran di luar kota. Ini sudah berjalan sejak 2023, 2024, dan kini 2025, dengan harapan bisa menjadi event tahunan yang dinanti oleh buyer internasional," ujar Zamroni.
Ia menambahkan bahwa JIF-BW bertujuan untuk menarik perhatian pasar global, sebagaimana pameran furnitur lainnya di tingkat nasional seperti IFEX di Jakarta dan Cipinang di Yogyakarta.
Menurutnya, meskipun pameran tidak selalu menghasilkan penjualan instan, dampaknya terasa dalam jangka panjang melalui peningkatan order dan omzet bagi pengusaha mebel. "Pameran ini bisa diibaratkan sebagai investasi. Contohnya, peserta yang didukung pemerintah daerah untuk mengikuti IFEX tahun lalu kini sudah mendapatkan order dan bahkan berani ikut pameran secara mandiri tahun ini," jelasnya.
*Strategi Pemulihan Ekspor Mebel Jepara*
Zamroni mengungkapkan bahwa ekspor mebel Jepara mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, nilai ekspor mencapai 200 juta USD, kemudian meningkat menjadi 300 juta USD pada 2023. Namun, pada 2024, ekspor menurun hingga 175 juta USD akibat ketidakstabilan ekonomi global dan konflik di beberapa negara.
"Oleh karena itu, di tahun 2025 ini, kami berupaya mengembalikan nilai ekspor melalui berbagai event, termasuk JIF-BW, serta memperluas jaringan pemasaran," tambahnya.
Disperindag juga menargetkan pelaksanaan minimal tiga event utama setiap tahun, yaitu:
1. Keikutsertaan di IFEX Jakarta untuk memperkenalkan produk Jepara di tingkat nasional dan internasional.
2. Penyelenggaraan JIF-BW di Jepara sebagai pameran utama di pusat produksi furnitur.
3. Keikutsertaan Jogja Internasional Furniture And Craft Fair Indonesia (JIFFINA) di Jogja Expo Center (JEC) Kabupaten Bantul, yang merupakan momentum strategis dalam memperkuat daya saing industri kerajinan bangsa di kancah internasional.
4. Ekspansi ke daerah lain di akhir tahun untuk memperkenalkan mebel Jepara lebih luas.
"Dengan strategi ini, kami optimistis Jepara dapat kembali meningkatkan daya saing industri furniturnya di kancah internasional," pungkas Zamroni.
Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung industri furnitur dan ukir sebagai sektor ekonomi utama Jepara. "DPRD akan terus mendorong kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri ini, termasuk pelatihan bagi generasi muda dan pembangunan fasilitas pameran yang lebih representatif," ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pelaku industri, JIF-BW 2025 diharapkan mampu menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi Jepara sebagai pusat furnitur kelas dunia.
Peliput : Petrus edan
0 Komentar