Tradisi Dandangan Kudus 2025 Resmi Dibuka Sebagai Penanda Datangnya Bulan Suci Ramadhan
Tradisi tahunan ini akan terselenggara selama sepuluh hari mulai tanggal 19 hingga 28 Februari 2025 mendatang.
Sebelum itu, juga disajikan tarian budaya yang dikolaborasikan dengan tarian modern untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan. Tarian tersebut dipersembahkan oleh para penari dari sanggar tari Ciptaning Asri asli Kota Kudus.
Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya dalam sambutan mengatakan bahwa, Tradisi Dandangan merupakan kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun oleh Sunan Kudus pada abad ke-16 yang lalu, untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Tradisi dandangan ini tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga berkontribusi terhadap pergerakan ekonomi masyakarat.
“Dandangan sebagai wujud nyata dari filosofi Kanjeng Sunan Kudus, yakni Gusjigang atau bagus akhlaknya, pinter ngaji dan pinter dagang,” katanya.
Tidak hanya terfokus pada nilai keagamaan dan budaya, tetapi juga pada pembangunan karakter sosial yang harmonis dan saling mendukung di masyarakat. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikannya.
“Dandangan juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat khususnya bagi para pelaku UMKM, pedagang, serta ekonomi kreatif di Kudus, semoga acara berjalan lancar dan membawa manfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Dirinya juga berharap tradisi dandangan tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata budaya yang menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Perlu diketahui dalam tradisi dandangan 2025 ini akan diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni di Taman Menara Kudus.
Pada tanggal 22 Februari sekira pukul 15.00 WIB ada acara pemecahan rekor MURI untuk Tari Kretek yang akan di ikuti lebih dari 1.600 Peserta dari berbagai kalangan, mulai sanggar seni, pelajar, dan komunitas, dengan mengenakan pakaian khas Kudus. Lokasi berada di Alun-alun simpang 7 Kudus.
(Luq)
0 Komentar