Berbagi Berkah Di Tahun Baru Hijriyah, Masjid Agung Kudus Adakan Santunan 350 Anak Yatim
KUDUS - Pengurus Masjid Agung Kudus berbagi berkah di tahun baru Hijriyah atau bulan Muharram 1446 H/2024 M, dengan menyalurkan santunan kepada anak yatim dan piatu.
Pemberian santunan yatim dan piatu ini dalam rangka memperingati 1 Muharram serta mencari berkah pada 10 Muharram atau 10 Asyura yang diyakini sebagai waktu yang baik untuk menyantuni anak Yatim.
Acara santunan yatim dan piatu tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Kudus dengan mengundang 350 anak yatim dan piatu se-Kabupaten Kudus. Selasa, 16 Juli 2024 siang.
H. Zaenal Muttaqin, SE., ketua panitia pelaksana kegiatan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah membantu tenaga, pikiran, dan para donatur yang telah membantu demi terlaksana dan suksesnya acara ini.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua semoga amal baik bapak dan ibu di beri balasan Allah SWT dengan amalan yang berlipat ganda Amin," ucapnya.
Kegiatan santunan Yatim dan Piatu pada hari ini, merupakan peringatan 1 Muharram 1446 H/2024 M. Dimana kegiatan ini juga merupakan progam tahunan dari pengurus masjid agung Kudus.
"Ada 350 anak Yatim dan Piatu yang kita santuni, mereka terdiri dari beberapa desa dan Kecamatan Se-kabupaten Kudus," terangnya.
Drs. KH Noor Badi ketua pengurus Masjid Agung Kudus mengatakan, bahwa Santunan pada bulan Muharram yang kita selenggarakan pada 10 Muharram atau 10 Syuro merupakan progam tahunan, dalam rangka memperingati bulan Muharram 1446 H.
"Jumlah anak Yatim dan piatu yang kita santunan ada 350 anak, masing-masing kita beri santunan sebesar Rp. 300 ribu," katanya.
Lebih lanjut KH. Noor Badi menambahkan, bahwa dalam ajaran Islam, menyantuni anak yatim merupakan perbuatan yang memiliki beberapa keutamaan terutama di bulan Muharram untuk menyantuni anak Yatim dan Piatu.
Bagi umat Islam yang dapat merawat dan menyantuni anak yatim maka dia akan mendapatkan pahala yang istimewa. Seperti sebuah hadits di bawah ini tentang menyantuni anak yatim.
“Aku dan orang yang merawat anak yatim seperti ini dalam surga.” Kemudian nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, seraya sedikit merenggangkannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keistimewaan menyantuni anak yatim ternyata bukan hanya akan mendapatkan pahala dan berdekatan dengan nabi di akhirat. Melainkan, bagi seorang yang dapat merawat dan menyantuni anak yatim ia akan memiliki balasan yang sangat istimewa ketika di dunia, yaitu akan dilunakkan hatinya oleh Allah SWT.
Seperti yang diceritakan dalam salah satu riwayat sahabat Abu Hurairah, bahwa dijelaskan pada suatu saat ia mendengar seorang laki-laki yang mengadu kepada Rasulullah karena hatinya yang keras. Nabi kemudian menyuruh orang tersebut untuk memberi makan kepada orang miskin dan mengusap kepala anak yatim yang dijelaskan dalam hadits di bawah ini:
“Dari Abu Hurairah, bahwa terdapat seorang laki-laki mengadu kepada nabi tentang hatinya yang keras, maka nabi bersabda; Berilah makanan kepada orang miskin, dan usaplah kepala anak yatim.”
Ia menjelaskan akan pentingnya memuliakan anak yatim, terlebih pada hari 10 Asyura atau tanggal 10 Muharram.
“Menyantuni anak yatim tidak hanya meringankan beban mereka, tapi juga mendatangkan pahala yang besar dari Allah SWT,” pungkasnya.
Kemudian pada puncak acara yakni pembagian santunan anak Yatim sejumlah 350 yang di pandu oleh wakil bendahara 3 pengurus Masjid Agung Kudus Hj. Nujumullaily istri H. Mohammad Hilmy Dirut Mubarokfood.
Sementara itu, Betty asal Desa Tanjung Karang RT 03 RW 04, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang merupakan salah satu orang tua dari Farah Adzkia Salsabila klas 5 yang berumur 10 tahun dan Asraf Zahirul Ubaid umur 4 Tahun. Dirinya mengucapkan, syukur Alhamdulillah dapat santunan yatim dari pengurus Masjid Agung Kudus.
"Alhamdulillah dapat santunan, saya datang kesini bersama dengan kedua anak saya, datang kesini jam 12.15 WIB," ucapnya.
Dirinya menceritakan bahwa suaminya sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu. Dengan adanya santunan bulan Muharram ini, kami sedikit terbantu untuk pembiayaan sekolah anak kami.
"Suamiku meninggal tahun 2021 pada waktu covid-19, semoga para donatur dilancarkan rezekinya Amin," ujar Betty.
(Luq)
0 Komentar