Cara Memilih Pemimpin Menurut Nabi Muhammad SAW
BLORA- Pesta demokrasi yang tinggal satu bulan akan digelar, menginspirasi Bukit Effendi (Ustaz Pujangga) dalam memberikan materi kuliah tujuh menit (kultum) seusai salat subuh berjamaah di masjid Nurul Falah Perumnas Karangjati RW V Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jateng.
Tema disajikan adalah "Memilih sosok pemimpin yang baik dan hebat dalam Pemilu 2024".
Ia mengawali tausiahnya, Minggu (14/1/2024) dengan mengajak para jemaah subuh agar tetap pandai bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan olehNya sehingga sampai saat ini kita masih dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Yang Maha Pemurah.
"Saat ini suasana kehidupan makin dinamis dan suhu politik mulai membara karena pemilu sudah diambang pintu," ucapnya, Rabu (17/1/2023).
Dikenal Ustaz Pujangga, karena Bukit Effendi setiap memberi pencerahaan selalu diselipkan untaian pantun-pantun jenaka dan relagius.
"Sebagai umat muslim dalam memilih pemimpin hendaknya harus dapat meneladani sifat-sifat baik Nabi Muhammad SAW dengan sepenuh hati," tuturnya.
Karena Nabi Muhammad adalah orang yang paling mulia dan baik akkhlaknya diantara umat manusia.
Sifat sifat positif tersebut, pertama, sifat Shidik artinya jujur dan berkata benar kalau dalam kehidupan sehari hari terkenal dengan ungkapan satunya kata dengan perbuatan.
Hal itu tersurat dalam Al-Qur'an surat Al Hujarat, "Wahai orang-orang beriman, jika seseorang yang fasih datang kepadamu membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan(kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu"
Kedua, Sifat Amanah berarti dapat dipercaya sebagaimana dalam sebuah hadis nabi bersabda, "Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak menjaga amanah" (HR Ahmad).
Dalam ungkapan bahasa jawa dikenal, "Ora Blenjani Janji". Kalau bahasa generasi now tidak suka ngeprank atau tidak berkianat pada komitmen. "Nabi Muhammad SAW menyandang gelar Al-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya," jelasnya.
Ketiga, Fathonah berarti pandai atau cerdas. Dalam tataran duniawi cerdas adalah kemampuan memahami dunia,berpikir rasional, dan menggunakan sumber sumber secara efektif saat dihadapkan pada tatangan.
Namun dalam dunia kelangitan orang cerdas itu orang yang paling banyak dalam mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Karena pergi dengan membawa kemulian di dunia dan kehormatan di akherat (HR.At-Tirmidzi).
Keempat, Tablig menyampaikan yang benar untuk dilaksanakan dan yang batil untuk ditinggalkan.Hal itu sesuai dengan perintah Nabi dalam HR Ahmad, "Barang siapa yang menyampaikan kepada sesuatu kebaikan maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana orang yang melakukan kebaikan itu".
"Semangat esensi dari sifat tablig adalah berlomba lomba mengajak orang sebanyak banyaknya untuk melakukan kebaikan yang bermanfaat bagi umat," ungkapnya.
Di samping keempat sifat tersebut perlu ditambahkan kriteria calon pemimpin yang secara gamblang dan mudah diingat ingat serta selalu ditunggu dan dirindukan wong cilik, yaitu sosok pimpinan yang perilakunya dalam hidup sehari-hari mampu mengamalkan akronim PLN.
Secara harafiah dan realita PLN berperan penting dalam memberi penerangan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Namun dalam ilmu kepemimpinan akronim PLN dapat dimaknai, P: Prasojo sikap hidup sederhana yang dalam menjalani kehidupan tidak berkelebihan, tidak ngongso, tidak neko-neko dan tidak mengejar keinginan secara membabi buta dan ambisius.
Sosok pemimpin yang prasojo yang merasa cukup dan mapan dalam kehidupan serta selalu hidup hemat dan pandai bersyukur.
Sehingga ada pitutur bijak dari jawa "urip prasojo iku ora kakehan dosa lan mulya" (Hidup sederhana itu tidak banyak dosa dan sejahtera).
Sebagaimana juga tersurat dalam Al-Qur'an surat Al-Araf ayat 31: "Hai anak cucu Adam pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid dan makanlah serta minumlah tetapi jangan berlebihan. Sesungguh Allah tidak menyukai orang berlebihan".
L : Loma atau suka berbagi, suka bersedekah kepada siapapun terutama kepada orang yang kurang beruntung dan menderita. Pemimpin yang loma saat ini sangat dirindukan dan diimpikan oleh rakyat.
Karena sebagai indikasi seorang pemimpin yang siap mendengarkan jeritan tangisan wong cilik dan peduli untuk berkorban membantu kepada kaum yang lemah.
Sesanti yang dicanangkan "Menyang Mblora Numpak Sepur,Sapo pingin mulya kudu wani kepyur".
Dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 92: "Kamu tidak akan memperoleh kebajikan,sebelum kamu mengifakkan sebagian harta yang kucintai.Dan apapun yang kamu imfakkan tentang hal itu, Allah maha mengetahui".
N: Nekat atau berani berkorban untuk memperjuangkan kesejahteraan umat dan melaksanakan amar mahruf nahi mungkar,siap melaksanakan perintahNya dan meninggalkan larangan-Nya.
Seperti yang tersurat dalam Al-Qur'an Ali Imran ayat 110, "Kamu Umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kamu menyuruh yang makruf dan mencegah dari yang mungkar serta beriman kepada Allah".
Berkenaan dengan hal tersebut jadikan tujuh sifat dan sikap sebagai referensi dan landasan dalam memilih pemimpin pada hari bersejarah tanggal 14 Februari 2024.
"Semoga pemilu akan berjalan lancar, luber, jurdil, aman, damai dan berintegritas serta bermartabat. Amin," ungkapnya.
(Abi Joko)
0 Komentar