Jalan Doplang-Bangkleyan Semakin Exstrim, Warga Berharap Segera di Bangun
BLORA- Ketimpangan pembangunan antara pusat kota dengan desa pelosok di Blora benar-benar dirasakan masyarakat. Salah satu ketimpangan pembangunan yang dirasakan masyarakat adalah infrastruktur jalan.
Masyarakat mengeluhkan hal ini. Kondisi ruas jalan antara pusat Kecamatan Jati di Doplang menuju Bangkleyan menjadi salah satu keluhan warga, Sabtu,(21/10/2023).
Tak hanya itu, Kades Bangkleyan, Mulyono juga menyebutkan, di desanya terdapat 12 dusun yang jalan penghubungnya banyak yang masih berupa jalan grosok. Pembangunan menyeluruh di ruas jalan yang ada, tak akan mampu dituntaskan jika hanya mengandalkan dana desa (DD).
lebih lanjut,Kades Bangkleyan,Mulyono menceritakan bahwa jalan kabupaten yang melintas dari pusat kecamatan jati,Desa Doplang sampai ke Desa Bangkleyan,makin hari semakin exstrim atau parah.
Kades Bangkleyan dan warga sangat berharap kepada Pemkab Blora,agar jalan kabupeten yang melintas antara Doplang -Bangkleyan segera di bangun.
"saya pribadi dan warga berharap agar jalan kabupeten Jati-Bangkleyan segera di bangun karena jalan ini merupakan jalan alternatif selain Randublatung-banjarejo,"ucapnya
"Dengan kondisi jalan yang semakin parah banyak anak sekolah yang sekolah di jati kesulitan karena Medan jalanya yang exstrim,"jelasnya
Sebagai informasi, Desa Bangkleyan terletak di sebelah selatan Kecamatan Jati dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kondisi jalan antar provinsi, Jateng-Jatim juga tak lebih baik.
Suara senada disampaikan warga,Sarno (40) Mereka menilai, perhatian pemerintah terhadap infrastruktur di Blora Selatan tidak sebanding dengan kontribusi Blora Selatan untuk Kabupaten Blora.
“Padahal, Kecamatan Jati ini termasuk salah satu penyokong Blora menjadi lumbung pangan. Tapi, pembangunannya sangat minim,” kata Sarno.
Tak hanya soal jalan rusak, pembangunan Pasar Rakyat di kawasan ini juga menjadi impian warga yang tak kunjung menjadi kenyataan. Warga mengaku, Desa Bangkleyan memiliki banyak komoditas unggulan namun pemasarannya terhambat.
(LISWANTO)
0 Komentar