Empu Sumali Ngamuk Di Hari Jadi Kabupaten Pati ke 700, Didukung Ratusan Wartawan 'Pawarto Budoyo'
PATI- Paguyuban Seni Ketoprak Para Wartawan dalam wadah 'Pawarto Budoyo', unjuk kebolehan di Hari Jadi Pati ke 700 dan Hari ulang tahun RI yang ke 78. di Alun-alun Kembang Joyo Kalidoro Pati, Senin, 07/08/23.
Pawarto Budoyo adalah group kesenian sandiwara Ketoprak dengan pemain para wartawan dan aktivis LSM.
Meski melalui berbagai kendala, akhirnya ketoprak Pawarto Budoyo bermain apik dengan melakonkan Babad Pati serial Sumali Nagih janji. Terjadi pergeseran beberapa pengurus dan pemeran. Atas motivasi Ali Badrudin, S.E (Ketua DPRD Pati), Dia menunjuk Muryanto untuk membina group, pegang tampuk kepemimpinan guna mengurai permasalahan.
Pagelaran ketoprak Pawarto Budoyo berlangsung sukses. Pawarto Budoyo mendapatkan dukungan dana dari donatur utama Ali Badrudin, S.E ketua DPRD Pati, Riyanta, S.H., anggota DPR RI, Pj Bupati Pati, Kapolresta Pati, dan IPIP (Insan Pers Independen Pati), dan Bu Darmi serta beberapa donatur lainnya.
Muryanto atau Mury adalah Pimred media jursidnusantara.com. Semula Mury adalah sekertaris.
Dengan dibantu Mbah Ruslan dan Sumadi dari media Pertapa Kendeng, Mury melanjutkan perjuangan hingga Ketoprak Pawarto Budoyo sukses dalam pementasan.
Pada waktu H- 3 (H min tiga) menjelang pentas, Kumis sang Penggagas yang sekaligus sebagai Ketua Ketoprak, secara sepihak membatalkan sewa panggung dan lain-lain tanpa alasan jelas. Semua prasarana yang dikuasakan kepadanya dibatalkan dan tidak diserahkan ke pengurus yang melanjutkan, sehingga uang panjar Rp 3,5 jt menguap tanpa pertanggung jawaban.
Dalam waktu singkat persiapan pementasan pun kelar. Pagelaran Ketoprak dapat dilaksanakan dengan apik oleh segenap pengurus. Namun sedikit disayangkan oleh beberapa pihak, pasalnya tanpa live streeming.
Sebenarnya live streeming adalah bagian dari paket pembatalan yang dipegang ketua Kumis. Namun pembatalan Si Kumis ini menjadi penyebab batalnya live streeming juga. Hingga akhir pementasan pengurus minus anggaran Rp 2 juta yang ditutup sementara oleh Sumadi.
Pada pagelaran lakon Babad Pati ini, tokoh sentral Empu Sumali diperankan oleh Mury dan Bupati Kembang Joyo oleh Sumadi. Pentas dimulai dari pukul 20.00 dibuka tari gambyong dan berakhir pukul 02.15 WIB (08/08/23).
Adegan per adegan diperankan dengan baik meski berlatar belakang awak media. Seperti yang diungkapkan Mogol, ketua Paguyuban Ketoprak kabupaten Pati yang turut menyaksikan acara.
"Saya salut lek, wes ngalahi ketoprak asli tenan, pokoke Pawarto Budoyo joss", gumam Mogol yang juga pimpinan ketoprak Wahyu Manggolo.
"Lanjutkan guna nguri-uri kebudayaan jawa, sukses buat teman-teman media, suksess !!", Pekik Mogol sambil acungkan jempol saat bertemu Mury di belakang panggung.
Ketoprak dengan dalang Mbah Ruslan tersebut menyedot perhatian penonton. Penonton memadati area yang telah disediakan, bahkan menurut Thukul pedagang setempat, ini adalah penonton ketoprak terbanyak selama ada ketoprak di sini.
"Luar biasa, ini orang nonton terbanyak setahu saya, sebelumya penonton ketoprak di sini hanya sedikit", kisah Thukul.
Kepuasan pun terpancar dari segenap crew pemain sandiwara ketoprak Pawarto Budoyo. Badrun salah satu pemain mengatakan dengan semangatnya.
"Wah Pawarto joss gandoss, bisa-bisa malah dapat tanggapan ini," pungkasnya.
/Tim.
0 Komentar