Diuber Segoro, Pesisir Pantura Terancam Tenggelam, Gubernur Jateng Perlu Turun Tangan

PANTURA - Pesisir pantura mengalami permasalahan serius. Banjir rob, abrasi, penurunan tanah, dan lain-lain, membuat daerah-daerah di Pesisir Pantura terancam tenggelam. Berbagai momen krisis tersebut setidaknya disebabkan karena pembangunan yang masif di Pesisir, seperti tol tanggul laut Semarang-Demak, kemudian ekstraksi air tanah berlebih, dan beberapa faktor lain.

Beberapa waktu lalu, para aktifis jaringan "Diuber Segoro" melakukan investigasi singkat di Timbulsloko, Demak. 

Berbagai temuan di Timbulsloko lalu direkam dalam bentuk karya: lukisan, tulisan, foto, video, dan lain-lain. Temuan-temuan tersebut menggambarkan satu contoh kondisi krisis sosial-ekologis yang terjadi di daerah pesisir pantura; Pekalongan, Semarang, dan Demak. 

Belum lama ini, warga di daerah pesisir Karimunjawa, Jepara juga menghadapi problem yang tidak kalah serius. Warga berjuang menjaga kedaulatan alam dari kerusakan akibat petambakan udang. Niat baik dari warga dan jaringan solidaritas untuk menjaga perairan Karimunjawa dari pencemaran limbah tambak dibalas upaya kriminalisasi terhadap aktivis lingkungan Daniel Frits.

Menyikapi permasalahan serius di pesisir Pantura yang mengancam warga dan adanya upaya kriminalisasi terhadap Daniel Frits, para aktifis ini menyerukan Aksi Kamisan yang akan digelar di Kantor Gubernuran, pada Kamis 22/06/23, yang akan berlangsung pada Pukul 14.00 WIB- Selesai.  

Aksi solidaritas ini mengusung tema "Merespons Pesisir Pantura Semakin Tenggelam dan Solidaritas Daniel Frits".

"KamiBersamaDaniel, LawanKriminalisasi", tandas para aktifis ini.

(Yati)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html