Ubinan Padi di Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Kedungdowo Kudus Bersama PPL, POPT Dan DPRD Kudus
KUDUS- Ubinan adalah cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi atau palawija melalui titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m² yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang. Tujuan dari pengambilan sampel ubinan ini adalah untuk mengetahui perkiraan hasil produksi tanaman dalam luasan 1 hektar.
Bertempat di jalan tengah sawah dukuh Jetak Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu Kudus berlangsung kegiatan ubinan oleh POPT, PPL wilayah Kecamatan Kaliwungu Kudus dan juga DPRD Kudus. Selasa, 23 Mei 2023.
Tampak hadir dalam acara ubinan di Poktan sumber makmur PPL wilayah Kecamatan Kaliwungu Argo Sunanto, PPL Desa Kedungdowo Noor Huda Akhmada, POPT Se-Karisedan Pati Sucipto, anggota DPRD Kudus H. Ali Ihsan, segenap pengurus dan anggota kelompok tani sumber makmur.
Dalam sambutan PPL wilayah Kecamatan Kaliwungu Argo Sunanto mengatakan, Ubinan adalah cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi atau palawija melalui titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m² yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang.
"Hasil inilah yang nanti dapat dijadikan dasar dalam penentuan produksi dalam 1 Ha. Tujuan dari pengambilan sampel ubinan ini adalah untuk mengetahui perkiraan hasil produksi tanaman dalam luasan 1 hektar", katanya.
Para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) "Sumber Makmur" IP 32 Variatesnya 11-12 ton perhektar. Petani disini selalu berinovasi dan berusaha untuk meningkatkan hasil tani.
"Hasil produksi di kelompok tani sumber makmur Desa Kedungdowo ini dari tahun ke tahun hasilnya bagus 7,5 hingga 8,5 perhektar", ujarnya.
Sementara itu, H. Ali Ihsan, S.A.g., M.H., Selaku DPRD Kudus fraksi PKB mengungkapkan, bahwa kami sebagai wakil rakyat wilayah Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Gebog, tentunya apa yang menjadi keluhan para petani akan kami sampaikan dalam rapat di DPRD Kudus.
Apalagi saya sebagai bagian dari warga Desa Kedungdowo yang selalu berkomunikasi dengan para petani dan para pengurus Poktan sumber makmur, tentunya apa yang menjadi keluh kesah mereka, apa yang diinginkan para petani kami berusaha semaksimal mungkin akan kami bantu.
"Poktan sumber makmur sering komunikasi dengan kami, dalam berbagai hal yang menyangkut pertanian, seperti normalisasi kali, jalan usaha tani (JUT), alat-alat pertanian, bahkan dron untuk penyemprotan padi, bahkan gardu tanipun untuk dibuat sebagus mungkin", ungkap Ali.
Lebih lanjut Ali Ihsan menambahkan, untuk masalah BBM, sumur bor yang ada kendala, jika di anggaran APBD Kudus tidak ada, maka nanti kami komunikasikan dengan pihak yang terkait di Provinsi Jawa Tengah.
"Do'akan saja semoga apa yang menjadi keinginan para bapak bisa cepat terkabul", imbuhnya.
H. Ali Ihsan juga menyarankan agar para petani untuk ikut ansuransi pertanian, karena jika ada musibah gagal panen yang diakibatkan musibah, kebanjiran, kekeringan, wabah hama, bisa dapat klaim dari pihak ansuransi.
"Seyogyanya para petani bisa ikut ansuransi pertanian karena jika ada musibah bisa diajukan klaim ansuransi, biaya perhektar Rp. 36.000 dan jika ada yang gagal panen klaimnya dapat Rp. 6.000.000 perhektar", pungkasnya.
Sementara itu Noor Hadi selaku sekretaris Poktan sumber makmur mengatakan, senang sekaki dengan adanya kegiatan ubinan dikompok tani kami.
"Semoga kegiatan pada pagi hari ini ada manfaat bagi para petani di Desa Kedungdowo", katanya.
Dirinya mengakui bahwa, rata-rata warga Desa Kegungdowo yang tergabung dalam kelompok tani sumber makmur tanam padi IP 32 karena hasilnya cukup bagus.
"Poktan sumber makmur 90 persen tanam padi IP 32, umur padi berkisar 90-95 hari sudah dapat di panen", ujarnya.
Para petani yang tergabung di Poktan sumber makmur tahun 2023 ini, memang belum ikut ansuransi, walaupun dulu pernah ikut ansuransi.
"Setelah acara ini, kita mencoba untuk mendata kepada para petani untuk ikut ansuransi", tegasnya.
(Luq)
0 Komentar