Catatan Pinggir Desa, Refleksi 23 Januari Dalam Do'a Keselamatan Bagi Ibu Bangsa Prof Megawati Soekarnoputri

MAGELANG- Caping Desa Atau Catatan Pinggir Desa kali ini mengangkat refleksi catatan 23 Januari, di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Forkompincam ini dengan semangat 'Nyengkuyung Tanpo Menthung' menggelar Kenduri Besar, sebagai Refleksi Gerakan Hidup Sehat Bersama Rakyat dan Do'a Keselamatan dan Kesehatan untuk Ibu Bangsa Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, Senin, 23 Januari 2023.

Dapur Umum ini didirikan untuk kenduri Besar, sebagai refleksi Makanan Sehat dengan menyasar Ibu menyusui, Ibu hamil, anak balita, & anak stunting, serta warga masyarakat tamu undangan.

Adapun Do'a Syukur untuk keselamatan, kesehatan, panjang umur, & tauladan, kepada Ibu Bangsa, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri tersebut, adalah sebuah refleksi Hari Patriotik masyarakat Indonesia. Dimana pada tanggal 23 Januari 1942, terjadi peristiwa besar sejarah bangsa, Pada hari itu, rakyat Gorontalo memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Nani Wartabone didampingi Kusno Danupoyo yang dikenal dengan “Dwi Tunggal” dari Sulawesi.

Kenduri Besar dan Do'a bersama tersebut dihadiri oleh Forkompincam Kecamatan Ngablak, para Kepala Desa se-Kecamatan Ngablak & Istri, Ibu-Ibu PKK, Pimpinan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, beserta seluruh jajaran PAC PDI Perjuangan Kecamatan Ngablak.

• Ketika 13 Pelajar SMP Dramatic Reading Surat Pramoedya
• Safari Ramadhan: Kakanwil Ditjenpas Jateng Sambangi Lapas Pati
• Tahap Pemadatan Dimulai, Alat Berat Diturunkan di Lokasi Pembangunan Jalan Makadam
• Polres Jepara Gelar Bukber dan Santunan Anak Yatim, Bagikan Takjil Gratis untuk Masyarakat

Dari dua agenda yang membanggakan ini, ternyata adalah representasi ajaran Bung Karno, 'National Character Building' yakni Gotong royong & Kerukunan Umat tanpa membedakan bahwa dia rakyat atau pejabat.

Dalam giat tersebut melibatkan semua unsur dengan bergotong royong dan bahu-membahu sebagai wujud dari sesanti 'Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing'.

"Secara sosial politik, semboyan tersebut adalah merupakan perwujudan adagium 'Dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat' yang menjadi perjuangan bangsa sejak Pemilu Tahun 1955, Merdeka....!!!", Tutur ketua panitia penyelenggara dengan semangat pekik merdeka.

(Sumadi)