Caping Desa Koleksi Riyanta, Memberinya Sebutan 'Bapak Rakyat Yang Bersahaja'
PATI, JATENG - Dengan membaca Bismillah, Riyanta, S.H., menyatakan keyakinannya atas gerakan sosial yang digawanginya akan mampu tumbuh dan berkembang kokoh dan kuat sebagai tempat bernaung bagi seluruh elemen bangsa.
Hal ini diungkapkan mantan Polisi berpangkat Kopral kelahiran Mei 1960 tersebut kepada media online pertapakendeng.com, pada Rabu, 08/02/23.
"Kita yakin aja, bahwa suatu saat nanti, atas ijin dan ridhoNya, GJL akan tumbuh menjadi Pohon Besar yang menaungi seluruh elemen bangsa", tutur Riyanta dengan nada kalem dan meyakinkan anggotanya.
Dengan sesanti 'Rawe-rawe Rantas Malang-malang Putung, Riyanta akan terus membangun kesetiakawanan sosial dan harmoni sosial untuk mewujudkan visi tersebut.
Selama ini, Gerakan sosial yang dibangunnya, yakni GJL (Gerakan Jalan Lurus), memang menjadi tempat berlabuh bagi masyarakat pinggiran. Sederetan Caping Desa menjadi koleksi yang ditorehkan Riyanta.
Caping Desa adalah penyebutan istilah yang dipakainya sebagai Catatan Dari Pinggiran Desa. Tak lagi dapat dihitung dengan jari orang-orang Pinggiran yang telah dibantu dengan tangan dingin Anggota DPR-RI Komisi II dari Dapil Jateng III ini.
Diantaranya adalah mereka yang karena Laka Lantas, kasus hukum, penyertifikatan tanah, kemudian mereka yang menempati tanah negara tanpa kepastian hukum, semua dituntaskan Riyanta tanpa pungutan biaya alias gratis.
Dari kiprahnya yang biasa turun gunung untuk masyarakat yang tergolong kurang beruntung inilah, Riyanta yang suka menolong tanpa pamrih ini mendapat sebutan 'Bapak Rakyat Yang Bersahaja'.
"Betul sekali kalau disebut bpk rakyat, sebelum jadi DPR pun beliau Bapak Riyanta sangat merakyat, biasanya kalau dah punya jabatan sulit dihubungi, tapi beliau Bapak Riyanta sangat mudah tidak ada bedanya, pantas lagi disebut bapak Gub jateng", tutur Nur Sutasrif asal Randublatung Blora yang akrab dipanggil Beno.
Senada dengan Beno, perempuan manis asal Cepu juga mengatakan hal yang sama.
"Betul sekali pak, saya Konsul juga lagsung dijawab dan diarahkan, beliau memang benar-benar merakyat dan peduli dengan kita meski sudah duduk di pusat, semoga Allah SWT selalu menjaga dan melindungi orang-orang baik seperti beliau @Kaji Ryanta dan selalu siap berjuang untuk kita orang-orang yang di bawah", ungkap Ririe Soemar asal Cepu.
Dukungan doa pun datang dari berbagai anggota GJL yang pernah merasakan manfaat dari kiprah Gerakan Jalan Lurus dengan misi sosialnya. Salah satunya datang dari Susilo Warga Semarang.
"Amiin, Yaa Allah Amiin yaa rabballamiin, mugi senantiasa sehat, semangat berjuang diberikan kemudahan dan kelancaran dalam segala urusan untuk tumbuh menjadi Pohon besar yang menaungi seluruh elemen Bangsa, serta bisa berguna untuk rakyat dan Bangsa Indonesia seutuhnya, maju terus GJL", demikian ucapan Do'a Susilo.
Tak hanya Susilo yang mendukung gerakan sosial Riyanta, spirit juga datang dari Rasmo, seorang Guru Pendidik di SMU N 1 Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit!, bendera sudah kau kibarkan, pantang kau turunkan, rawe-rawe rantas malang malang putung, sekali layar terkembang pantang surut ke belakang!!!
Begitulah mestinya seorang petarung, Pak Riyanto", tutur Rasmo menyemangati Riyanta, aktivis yang berslogan 'aku datang untuk mencerdaskan' ini.
"Bukan apa yang ingin kudapat dari anda, namun apa yang dapat kuberikan pada anda, ketika anda cerdas dan berjalan sesuai dengan prinsip dasar negara hukum, maka pejabat pelayan publik akan bekerja normatif dan tidak melakukan mal-administrasi, dari sinilah awal kita membenahi negara yang sudah rusak ini", tuturnya dengan pandangan kosong, seolah menyimpan rasa keprihatinan dengan sistem yang menurutnya sudah rusak.
(Sumadi)
0 Komentar