Debit Air Bendung Wilalung Mencapai Ambang Batas, Forkopincam Undaan Gelar Rakor Tingkatkan Kewaspadaan

KUDUS- Melihat perkembangan debit air di bendung Wilalung yang terus meningkat tiap detiknya, Forkopincam Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus melaksanakan Rapat Koordinasi mendadak di Kantor Kecamatan, Minggu, 01/01/23.


Diketahui bahwa pada sore dini hari, Kondisi debit air Bendung Wilalung telah mencapai 790m3/ detik. Kondisi ini merupakan ambang siaga 1 apabila debit air telah mencapai 800m3/ detik, sehingga diperlukan kewaspadaan bagi wilayah desa yang menjadi langganan banjir di bantaran Kali tersebut.


Melihat hal tersebut, Forkopincam Undaan undang beberapa elemen terkait untuk melaksanakan Rapat pada pukul 14.00 WIB, guna antisipasi korban yang lebih besar. 

Rapat yang berlangsung di Aula Kec. Undaan pada pukul 14.00-15.30 WIB tersebut melibatkan 7 unsur, antara lain adalah Jajaran Forkopincam, Kades se-Kecamatan Undaan, UPTD Puskesmas Undaan, BPBD, Linmas, TNI, Polri Kecamatan Undaan.

Dalam Rapat yang dipimpin oleh Camat Undaan tersebut disampaikan bahwa, untuk meningkatkan kewaspadaan meningkatnya debit air Kali Lusi, diperkirakan  jam 18.00  akan mengalami kenaikan sampai dengan 825 m3/ detik. 

Camat menghimbau, agar masing-masing desa mengutus Linmas untuk berjaga-jaga di Tanggul, hal ini dimaksudkan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka masing-masing desa dapat secepatnya menerima dan menyampaikan informasi, sehingga BPBD Kecamatan melakukan gerak cepat. 

Menurut prediksi, pada pukul 22.00 WIB kemungkinan debit air bisa mencapai 850 m3/ detik. Untuk jam 17.00 WIB pintu Bendung Wilalung arah Juana akan dibuka 5cm-10 cm.

"Perlu saya sampaikan, kita supaya meningkatkan kewaspadaan menyikapi peningkatan debit air Kali Lusi yang begitu cepat, diperkirakan  jam 18.00  akan naik sampai dengan 825 m3/ detik, maka setiap desa untuk mengutus linmas untuk berjaga di Tanggul, sehingga informasi akan cepat diterima BPBD Kecamatan dan cepat tertangani", ungkap Camat Undaan.

Adapun yang terkena dampak dari dibukanya pintu tersebut antara lain adalah Desa Wonosoco, Desa Berugenjang, Ds. Undaan Kidul, Undaan Tengah, Undaan Lor, Ds. Wates, Ds. Ngemplak, Ds Karang Rowo.

 Dan untuk selanjtnya, wilayah Pati yang berada di bantaran Kali JU II, mulai dari desa Wotan, Gadudero, Kasiyan, hingga Tanjang dihimbau agar lebih waspada.

"Memang secara SOP, tak perlu naik sampai 825m3/ detik, apabila debit air telah mencapai 800m3/ detik, pintu Wilalung pasti dibuka, agar tidak terjadi bahaya yang lebih besar, misal Tanggul jebol", imbuh Camat.


Sementara itu, Kondisi terkini dukuh Demangan desa Boloagung, Kecamatan Kayen Pati, yang merupakan DAS kali Juana I, banjir sudah menggenangi rumah hingga setinggi lutut orang dewasa.

"Air tenguk tenguk di dalam rumah tidak mau mengalir", tutur Taji warga RT 20 Dukuh Demanagn yang menjadi korban banjir.

Menurut Salamun (50), seorang Pegawai DPU Irigasi Wilayah 3 Kayen, yang berkantor di depan SMPN 1 Kayen, Wilalung adalah nama salah satu Desa di kecamatan Gajah, Kabupaten Demak.

Tiap bendungan memiliki nama sesuai desanya/ dukuh. Bendung Wilalung meliputi sungai Lusi Blora & Purwodadi Demak. Bendung wilalung dibagi dua drainase, dua pintu arah Jepara, 9 pintu arah Juana atau yang biasa disebut JU 1. 

Adapun air yang dari Kedung Ombo meliputi irigasi teknis yang disebut Jratun Seluna, yang dibangun Rezim Soeharto pada tahun 1983.


Sampai dengan berita ini ditayangkan, para petugas dan 7 unsur yang terlibat dalam Rakor sedang melaksanakan penjagaan Tanggul Kedung Wilalung.

(Sumadi)


0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html