Kenduren Dan Njagong Maton Bareng PJ Bupati Pati Diwarnai Saran Dan kritikan
PATI- Geliat para tamu undangan yang memadati Aula Pendopo Genuk Kemiri dalam acara Kenduren dan Njagong Bareng PJ Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, S.T., M.T., syarat dengan saran dan kritik membangun, Senin, 06/09/22.
Acara Jagong Bareng Bupati tersebut diisiniasi oleh Dewan Kota Kabupaten Pati sebagai organisasi masyarakat sipil di Kabupaten Pati.
Doa bersama dengan komponen masyarakat Pati yang dikemas dalam kegiatan kenduren dan dialoq ini berlangsung mulai pukul 19.00 Wib hingga pukul 20.00 wib.
Acara dihadiri oleh PJ Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro S.T., M.T., dan komponen masyarakat di Pati, yang terdiri dari 62 komponen masyarakat baik LSM, Ormas maupun Banser di wilayah Pati. Antara lain termasuk Hipakad, Pemuda Pancasila, Banser dan sejumlah komunitas serta paguyuban kepala desa dan mantan kepala desa.
Suasana Jagong Bareng PJ Bupati tersebut bertambah asyiiik dengan kehadiran ketua Karang Taruna Kabupaten Pati yang merupakan mantan wakil Bupati Pati, Saiful Arifin (Safin) itu.
Dalam sambutannya Henggar menyampaikan bahwa sesuai pesan dan amanah yang di berikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ada 5 tugas besar yang harus dilakukan oleh PJ Bupati Pati.
Yang pertama jangan sampai KORUPSI, selanjutnya adalah mendorong peningkatan pelayanan masyarakat sehingga masyarakat mudah, murah, dan dapat terlayani akan kebutuhannya. Sektor ekonomi juga bisa ditopang dengan menggarap sektor investasi
"Disini camat dapat berperan untuk memetakkan potensi dan mendekatkan diri dengan rakyat", tutur Henggar.
Pesan selanjutnya adalah Pemkab Pati untuk lebih memperhatikan ketahanan pangan
"Maka saya minta halaman ditanami tanaman pendamping beras, tanaman padi meski disiapkan karena banyak potensi pertanian disini", papar PJ Bupati Pati.
Menanggapi banyaknya saran dan masukan yang disampaikan di acara tersebut, Henggar berusaha menjawab satu persatu setiap masukan dengan gamblang.
Juga permintaan dari paguyupan kepala desa juga mantan kepala desa yang meminta kepada Pemkab untuk bisa menjadi pendamping bilamana para kepala desa tersandung masalah hukum.
Juga tentang terselesainya kasus perades oleh CAPRAGA yang juga hadir dalam acara tersebut.
Ada yang menarik dalam dialoq kali ini, yang disampaikan oleh salah seorang ibu ibu yang bernama Narni,
"Saya perhatikan dari tadi bapak Henggar kok tidak pernah berhenti merokok ya, padahal setau saya ada anjuran bahwa merokok bisa membunuhmu", seloroh Narni.
"Untuk satu bungkus rokok harganya lebih mahal dari satu kilo beras, jadi bisakan bapak berhenti sejenak merokok dalam dialoq ini nanti kalau acara selesai bisa dilanjut kembali," canda Wina disambut riuh tawa semua yang hadir di pendopo.
(Wina)
0 Komentar