Keluarga Besar Mubarokfood Mengucapkan 'Mabruuk Alfa Mabruuk Sanah Helwah ke 61' Al-Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf
KUDUS - Pertapakendeng.com., Direktur Mubarokfood Cipta Delicia H. Muhammad Hilmy SE., dan keluarga besar Mubarokfoood mengucapkan Mabruuk Alfa Mabruuk Sanah Helwah ke 61 tahun kepada Al-Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf (20 September 1961-2022). Kudus, 20 September 2022.
Menurut HM. Hilmy yang juga lulusan Pesantren mengatakan; Mabruuk Alfa Mabruuk sudah jadi ungkapan yang tidak begitu asing lagi ditelinga bagi sebagian muslim. Ungkapan tersebut sering diucapkan dalam berbagai momen dan kesempatan. Namun kata tersebut sering diucapkan saat seseorang berulang tahun sebagai ucapan selamat.
"Mabruuk Alfa Mabruuk juga dapat diartikan mendo'akan seseorang yang dicintainya agar mendapat ribuan berkah," katanya.
Sedangkan arti Sanah Helwah artinya adalah "Selamat Ulang Tahun" jadi Sanah Helwah merupakan cara singkat untuk mengucapkan selamat ulang tahun dikalangan masyarakat Arab saat ini. Bila diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari Sanah Helwah bisa berarti "Selamat Ya",
Jadi arti Mabruuk Alfa Mabruuk Sanah Helwah ke 61 adalah mengucapkan atau mendo'akan seseorang yang dicintainya agar mendapat ribuan berkah. Mengucapkan selamat ulang tahun ke 61 tahun (20/09/1961-20/09/2022)", tambahnya.
Kami keluarga besar Mubarokfood Cipta Delicia mengucapkan "Semoga Habib Syech Abdul Qodir Assegaf senantiasa diberikan umur panjang, berkah manfaat, diberi kemudahan dalam berda'wah, dan senantiasa mendapat ridlo dari Allah SWT, Amin.
*Sejarah singkat Habib Syech Abdul Qodir Assegaf*
Habib Abdulqodir Abdurrahman Assegaf mempunyai 16 putra salah satunya Habib Syech. Profil Habib Syech memulai pendidikannya saat diberikan oleh guru besarnya sekaligus sebagai ayahanda tercintanya. Di saat itulah Habib mendalami agama Islam dan akhlak luhur Nabi Muhammad SAW.
Sejak kecil, Habib Syech tidak pernah bermukim di sebuah pondok. Pendidikan Habib Syech terjun ke masyarakat langsung melalui majelis ta'lim di masjid-masjid terutama Masjid Assegaf, Wiropaten, Pasar Kliwon, Solo.
Disitulah Habib kecil seusai Magrib menjelang Isya' senantiasa istiqomah mengikuti halaqah keilmuan, belajar Al-Qur'an, membaca wirid-wirid bersama ayahanda tercinta. Di masjid Assegaf itu pulalah Habib kecil dengan segala pengabdiannya sejak kecil untuk berkhidmah membersihkan masjid, menyapu dan mengepel lantai masjid.
Mengutip dari wawancara Majalah Langitan, beliau menjelaskan "bahwa orang yang paling menginspirasi dalam hidupnya tidak lain adalah ayah dan ibunya sendiri". Ayahnya bukanlah orang yang masyhur, namun ayahnya adalah seseorang yang sangat mencintai masjid.
Bagaimanapun keadaannya, baik sehat maupun dalam kondisi sakit beliau tetap mengimami. “Masjid adalah ‘istriku’ yang pertama,” itulah yang diucapkan dari seorang ayah yang kini putranya menjadi pengemban dakwah akhlak Rosulullah SAW
Kata-kata itulah yang muncul tulus dari seorang yang sangat mencintai masjid, rumah Allah yang senantiasa digunakan sholat lima waktu. Hingga akhirnya, saat ayahanda Habib Syech menjadi Imam, Allah memberikan kasih sayang dengan mengambil sang ayahanda saat sujud dalam shalat Jumat terakhir. Subhanallah, sebuah akhir yang menyejukkan.
Selain dari ayahanda tercintanya, Habib Syech juga mendapat lanjutan pendidikan dari paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf. Habib Ahmad adalah sosok yang berjasa dalam membangun mental Habib kecil. Pendidikan yang diberikan paman dari Hadramaut tersebut sangat berkesan bagi Habib Syech.
Pasalnya, sewaktu Habib Syech dibimbing Habib Ahmad, Habib Syech selalu dicaci, disalahkan meskipun Habib kecil waktu itu tidak melakukan kesalahan. Dalam pemaparannya, Habib kecil tidak tahu menahu mengenai sikap dari Habib Ahmad dalam membimbingnya. Bahkan, Habib kecil waktu itu hampir tidak kuat.
Ketika Habib kecil menghubungi salah satu teman yang mendampingi kedatangan pamannya ke Indonesia, barulah Habib Kecil menyadari bahwa apa yang dilakukan pamannya Habib Ahmad bin Andurrahman semata-mata hanya sebagai pembelajaran agar kedepannya Habib kecil menjadi sosok yang kuat secara mentalnya, sabar dan teguh dalam pendirian.
Begitulah pendidikan pamannya, perasaan kagum dan cinta kepada Habib kecil digunakan sebagai media pembelajaran akhlak.
Selain itu, pendidikan dan perhatian penuh juga diberikan Habib Syech dari Alm. Al Imam, Al Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsy seorang Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom al Habsyi. Berkat ketulusan, kesabaran dan kebesaran guru-gurunya itulah hingga saat ini Habib Syech masih setia menjalani dakwah mahabbaturrosul.
Seiring waktu berjalan, berkat keistiqomahan serta penyampaian komunikasi dakwah yang sederhana dan mudah dipahami, hingga saat ini terdapat lebih dari ribuan jamaah yang tergabung dalam Majelis Ahbabul Musthofa.
Dikabupaten Kudus juga ada kepengurusan Jam'iyyah Ahbabul Musthofa bentukan Habib Syech. dari ribuan jamaah yang tergabung dalam Majelis Ahbabul Musthofa. Di majelis tersebut jamaah bersama-sama menyelami kisah-kisah rosul dan mengajarkan cinta kepada Allah lewat Rosulullah.
Habib Syech mempunya 5 putra yang bernama Fatimah, Muhammad Bagir, Umar, Abu bakar, dan Toha. Istri beliau bernama Sayyidah binti Hasan Alhabsyi.
Adapun sholawat rutinan yang diadakan berlangsung setiap Rabu jam 20.00 WIB digedung Bustanul Asyiqin Solo. Acara rutinan tersebut juga disiarkan secara langsung di Youtube AM Solo.
Luq
0 Komentar