Kirab Luwur Dan Parade 1.000 Obor, Meriahkan Haul Mbah Rogo Moyo Kaliwungu Kudus
KUDUS - Pertapakendeng.com., Ribuan warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, ramaikan ritual penggantian luwur atau Buka Luwur Mbah Rogo Moyo di dukuh Proko Winong Kaliwungu Kudus. Kirab luwur dan parade 1.000 obor dalam rangka Haul Mbah Rogo Moyo.
Tampak hadir dalam rangkaian acara tersebut Kepala Desa beserta perangkat Desa Kaliwungu, Karangtaruna dan BPD Desa Kaliwungu, pengurus P3B Kaliwungu, segenap panitia penyelenggara, Pengurus NU, Anshor, Fatayat, Banser, IPNU-IPPNU Kaliwungu, dan segenap tokoh masyarakat, tokoh agama Desa Kaliwungu.
Memperingati haul tokoh agama dan cikal bakal dukuh Proko Winong, ribuan warga Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus mengikuti kirab Luwur dan Parade 1.000 Obor. Kirab ini start dari masjid Alid Darul Istiqomah dan finish di pesarehan Makam Mbah Rogo Moyo, denagn arak-arakan mencapai 1,5 kilometer, Rabo, 10 Agustus 2022.
Menurut H. Noor Yadi, ketua Pengurus Punden dan Belik (P3B) Mbah Rogo Moyo Desa Kaliwungu mengatakan, "bahwa kegiatan tahunan tersebut selalu berlangsung dengan meriah, tujuannya mengingat sang tokoh agama Islam dan sekaligus sang Maestro rumah adat Kudus yang terkenal di masyarakat Kudus dan Manca Negara". Kisah Yadi.
Dia menambahkan, "bahwa kirab Luwur dan Parade 1.000 Obor, dimulai dari Masjid Alid Darul Istiqomah kemudian berakhir di pesarehan makam Mbah Rogo Moyo, dimulai sekira pukul 18.00-20.00 WIB, kemudian setelah acara tersebut selesai akan dilanjutkan dengan pengajian Umum yang akan dihadiri oleh beliau KH. Yasin Amin (Katib Syuriyah PC. NU Kabupaten Kudus), acara tersebut ditempatkan di Masjid Alid Darul Istiqomah," tambahnya.
Setelah Kirab Luwur Mbah Rogo Moyo, kemudian diadakan Tahlil dan Do'a bersama di pesarehan makam Mbah Rogo Moyo, setelah itu kain luwur dipasangkan di Makam Rogo Moyo, dan ketika temannya yakni Mbah Rogo Perti, Mbah Rogo Joyo, dan Mbah Rogo Dadi," tegas Noor Yadi.
Di tempat terpisah, Solikan, warga Desa Kaliwungu yang mengikuti kirab Luwur dan Parade 1.000 Obor tersebut mengaku sangat senang sekali. Karena kirab ini merupakan ritual untuk nguri-nguri budaya dan ngalab barokah dari Mbah Rogo Moyo.
"Saya mengikuti kegiatan kirab Luwur dan Parade 1.000 Obor tersebut dengan senang hati dan penuh kegembiraan karena acara ini merupakan budaya lokal yang perlu dilestarikan, sekaligus mengharap barokah dari Mbah Rogo Moyo," katanya.
Sementara itu Rukani salah satu panitia Haul Mbah Rogo Moyo mengatakan, "acara kirab Luwur dan Parade 1.000 Obor ini adalah kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh panitia Haul Mbah Rogo Moyo", terangnya.
Dalam acara tersebut kain luwur Mbah Rogo Moyo diserahkan oleh Kyai Masykuri (pengurus masjid Alid Darul Istiqomah) kepada ketua Pengurus Makam Mbah Rogo Moyo (H. Noor Yadi), kemudian sesampainya di pesarehan makam Mbah Rogo Moyo, oleh H. Noor Yadi diserahkan kepada Kepala Desa H. Syafi'i Nor untuk dipasangkan di makan Mbah Rogo Moyo.
"Dalam prosesi tersebut, sebelumnya diadakan dengan acara Tahlil dan Do'a bersama di pesarehan makam Mbah Rogo Moyo, yang diikuti oleh masyarakat Desa Kaliwungu dan sekitarnya," tambah Rukani.
Untung, salah seorang panitia yang lain menambahkan, "bahwa dalam prosesi pemasangan Kain Luwur Mbah Rogo dari H. Noor Yadi diserahkan kepada Kepala Desa (H. Syafi'i Nor). Kemudian para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta juri kunci makam Mbah Rogo Moyo diajak bersama untuk memasang kain luwur tersebut.
Adapun nana-nama tokoh agama dan tokoh masyarakat serta juri kunci yang ikut dalam prosesi pemasangan Kain Luwur tersebut antara lain, Kades H. Syafi'i Noor, Ketua P3B H. Noor Yadi, tokoh agama KH. Zainal Abidin, Kyai Masykuri dan Modin Kaslan, Sesepuh kaum Kyai Hambali dan H. Syafi'i, kemudian juru kunci Miran", kata untung.
Rep. Luq
0 Komentar