Pengelolaan Program Merdeka Sampah Desa Srengseng Libatkan Kelompok Swadaya Masyarakat
TEGAL, JAWA TENGAH-pertapakendeng.com, Desa Srengseng Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal Tengah, selesai mengerjakan program desa berupa Program Merdeka Sampah untuk angaran tahun 2021.Kepala Desa Srengseng, R Triana Ekawaluja, S.Pd., M.Pd. menyebutkan, bahwa Pemkab Tegal Luncurkan Program Desa Merdeka Sampah 2021.
Program ini menempatkan desa atau kelurahan sebagai lokus pengelolaan sampah rumah tangga dari hulu ke hilir, melalui peran Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Program ini akan dilaksanakan secara bertahap, simultan, dan berkelanjutan.
Menurut Kades Srengseng saat ditemui pertapakendeng.com pada Kamis, 16/6/22, bahwa hal ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Penujah.
Srengseng adalah merupakan salah satu dari 25 desa se-kabupaten Tegal yang mendapatkan program tersebut. Desa ini mendapatkan dana Banprov sebesar Rp 100 juta guna pengadaan mesin pemilah sampah berikut alat pengangkut sampah. Dana tersebut dikelola oleh Bundes.
Di desa yang dipimpin oleh Triana Ekawaluja ini disediakan 4 unit alat pengangkut sampah. 1 unit dari angaran Banprov, sedangkan yang 3 unit dari angaran DD (Dana Desa).
"Cara kerja alat ini, yang out put kiri adalah sampah yang berjenis kompos, sedangkan out put yang kanan, ini tidak bisa kami olah dan selanjutnya kami dikirim ke Penujah", tutur Kades Srengseng.
Dulu sebelum menerapkan program Merdeka Sampah, kami harus 8 kali angkut sampah dalam sebulan dengan menggunakan Tosa, namun setelah menggunakan mesin pemilah sampah dari Program Merdeka Sampah yang diluncurkan oleh Pemkab Tegal, kami cukup angkut sampah dengan volume 4 kali Tosa. Jadi terdapat penurunan 50% sendiri.
"Melihat program ini cukup efektif, desa sebelah yang belum punya mesin pemilah sampah bermaksud untuk nitip olah sampah di sini, namun hal ini tidak bisa kami setujui karena sampah desa kami sendiri masih belum mampu diolah oleh mesin yang ada", ujar Kades Srengseng.
Dengan diluncurkannya program Merdeka Sampah Desa di desa Srengseng ini, Triana Ekawaluja mengangkat 5 orang karyawan pengangkut sampah, antara lain adalah Suryadi, Wanto, Kundoyo, Ali Nur Rofik dan Sudino.
"Untuk mengolah sampah tersebut, kami angkat 4 orang karyawan pengangkut sampah, masing-masing rumah tangga kami pungut 10 ribu rupiah untuk membayar ke empat karyawan tersebut, Alhamdulillah Desa kami mampu mengurai persoalan sampah yang selama ini menjadi musuh bersama ", tutur Triana Ekawaluja.
Desa Srengseng yang terdiri dari 14 RT dan 4 RW, sangat berpotensi menggunungnya sampah, sehingga sangat diperlukan program Merdeka Sampah itu. Guna kelangsungan operasional pengolahan sampah, tiap rumah dibebani biaya 10 ribu rupiah.
(Ratno)
0 Komentar