Havid Sungkar: 'Masyarakat Harus Berani Tolak Keras Ajakan Mengkonsumsi Narkoba'
BOYOLALI, JAWA TENGAH -pertapakendeng.com, Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM) adalah yayasan yang bermitra dengan pemerintah dalam pencegahan penggunaan narkoba di masyarakat.
Demi tujuannya untuk mencapai masyarakat yang bebas narkoba, GERAM selenggarakan penyuluhan yang bertajuk 'bahaya mengkonsumsi narkoba' bekerja sama Satres Narkoba Boyolali, BNNK Surakarta dan Gerakan Jalan Lurus, Jumat, 1 April 2022.
Giat yang bertempat di Aula Resto Kusuma Rasa milik Rima Kusuma, dengan alamat desa Pengging, Banyudono, Boyolali ini, mengundang 54 peserta dari kalangan muda mudi. Dimulai pukul 13.00 Wib sd Selesai.
Salah satu misi dari yayasan yang dinahkodai Havid Sungkar untuk Jawa Tengah ini adalah memberikan informasi dan penyuluhan bahaya penggunaan narkoba pada masyarakat.
Penyuluhan yang menyasar pada kaum melenial ini, dihadiri Kepala BNNK Surakarta Kombes.pol.Ari Kurniawansyah Warsa, S.I.K., M.H., Kasat Resnarkoba Polres Boyolali Iptu Dionisius Yudi Christiano S.T.K., S.I.K., M.H., Ketua DPD GERAM Jawa Tengah Havid Sungkar, Danar tokoh Spiderman sebagai duta Prokes dari Solo Sukoharjo dan ketua GJL Kab. Boyolali Amin Rohimin.
Havid Sungkar, Ketua Geram DPD Jateng, dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang bahaya Narkoba.
Dia mengajak kepada seluruh masyarakat Boyolali untuk menjauhi Narkoba, karena Narkoba merusak moral & mental generasi bangsa.
Menurutnya, musuh bangsa Indonesia ada 3, yaitu Korupsi, Narkoba & Radikalisme.
Namun diantara 3 musuh bangsa tersebut, yang paling dahsyat adalah Narkoba. Pasalnya, Narkoba bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak sampai orang tua.
"Narkoba tidak melihat/ memandang suku, ras, agama, bangsa, etnis maupun golongan, narkoba itu jahat & berbahaya, dari itu, GERAM Jateng meminta segenap masyarakat untuk berani tolak keras ajakan teman untuk mengkonsumsi Narkoba", papar Havid tegas.
Dia menambahkan, "Narkoba ibarat lem, apabila sudah menempel, susah untuk dilepas, makanya pemakai Narkoba wajib untuk direhabiiltasi, bukan dipenjara, karena pemakai adalah korban, sedangkan pengedar atau bandar wajib dihukum seberat- beratnya, karena mereka mencari keuntungan dengan merusak moral generasi muda melalui penjualan barang haram tersebut, ini kan jahat?!", imbuh Havid.
Havid juga menerangkan, bahwa untuk menjauhi Narkoba perlu adanya lingkungan keluarga yang harmonis, namun kunci dari semua itu adalah agama.
Dari 6 agama di Indonesia, semuanya sepakat melarang menggunakan Narkoba.
3 pilihan hidup manusia:
1. hidup sehat tanpa narkoba.
2. memakai narkoba yang nanti ketangkap bakal berurusan dengan pihak berwajib, atau
3. terus menerus menkomsumsi narkoba sampai over dosis dan meninggal sia2.
Silahkan masyarakat mau pilih yang mana?
(Sumadi/ Rohimin)
0 Komentar