Dugaan Kekerasan Terhadap Sopir Truk Oleh Oknum Anggota Polisi Berakhir Damai
JOMBANG, JAWA TIMUR -pertapakendeng.com, Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat, S.H., S.I.K., M.M., pimpin pelaksanaan mediasi terkait unggahan viedo Tindak Penganiayaan oleh anggota Satlantas Polres Jombang, Senin 11 April 2022.
Mediasi ini berkaitan dengan adanya dugaan tindak pemukulan yang dilakukan oleh anggota Satlantas Polres Jombang terhadap sopir ekspedisi (kendaraan truk) yang terjadi pada hari Senin tanggal 11 April 2022 sekira pukul 10.30 Wib di jalan raya Ds. Jambu Kec./Kab. Jombang.
Adalah Aiptu IM (anggota satlantas), Aipda WS (anggota satlantas), yang diduga telah melakukan kekerasan terhadap Choirul Affani (sopir truk). Choirul menderita luka lebam di pipi bawah mata sebelah kiri, yang ditunjukkan di unggahan videonya.
Di dalam video yang berdurasi 30 detik tersebut terekam Choirul berteriak histeris minta tolong.
"Toloooong, toloooong!!! Apa ini pak?! Penganiayaan ini pak! Penganiayaan jangan kayak gini pak! Bapak ini harusnya mengayomi pak! Apa ini pak?", Teriak Choirul dan kernet.
"Penganiayaan teko polisi arep nyegat ngampleng lho!! Iki, ngampleng bapake iki, kalian kae lho, kejadiane teng Jombang, teng Jombang", kisah Choirul sambil menunjukkan luka lebamnya serta menunjuk dua anggota polisi pelaku pemukulan.
Selain Kapolres Jombang, mediasi yang berlangsung pada pukul 13.30 wib, di Mapolres Jombang ini, juga menghadirkan PJU, Wakapolres, Kasat Lantas, dan Kasipropam, dengan dihadiri oleh wartawan/media, baik online maupun cetak, guna pemberitaan positif untuk antisipasi dan mengkounter kejadian viral tersebut.
Peristiwa bermula pada saat 2 orang anggota Satlantas Polres Jombang, yakni AIPTU IM dan AIPDA AWW melaksanakan tugas In_Car ( Hunting pelanggaran lalulintas dengan system E-tilang), pihak petugas mendapatkan pelanggar kendaraan truk Nopol AB-8249-RK yang dikendaraai oleh Choirul Affani dengan kernet Muhamad Rizki, melanggar larangan kelas jalan di Jl. KH. Romli Tamin.
kedua anggota satlantas tersebut berusaha menghentikan kendaraan, namun sopir truk tidak menghiraukan. Selanjutnya petugas melakukan pengejaran hingga di Jl. Basuki Rahmad Ds. Jambu Kec./Kab. Jombang.
Setelah petugas berhasil mengejar truk, sempat terjadi perebutan kunci kendaraan dan pemukulan yang diduga dilakukan oleh AIPDA AWW, terhadap sopir Choirul. Sementara Muhamad Rizki (kernet) melakukan perekaman video menggunakan ponsel, kemudian mengirimkan video tersebut kepada komunitas Sopir truk hingga viral dan tersebar di media social Facebook, WA Grup dan mendia social lainnya.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, pihaknya telah menggelar pertemuan mediasi antara sopir truk dengan anak buahnya yang tertangkap kamera melakukan kekerasan dan videonya viral.
Dia mengungkapkan, "peristiwa itu terjadi saat dua anggota Satlantas Polres Jombang, melakukan tugas pemantauan pelanggaran lalu lintas dengan sistem e-tilang, pada Senin pagi, keduanya menemukan ada pelanggaran larangan kelas jalan oleh truk dengan nomor polisi AB-8249-RK yang dikemudikan oleh Choirul", ungkap Nur Hidayat.
"Kedua anggota berusaha menghentikan truk yang dikemudikan Choirul, namun tak dihiraukan, waktu itu anggota sedang melaksanakan tugas in charge dan mendapatkan pelanggar kendaraan truk nopol AB-8249-RK,” lanjut Nurhidayat.
Dia menambahkan, "Kami melakukan mediasi antar kedua belah pihak terkait video yang beredar, dan sudah ada kesepakatan untuk berdamai".
Dalam konferensi pers, Kapolres mengatakan di hadapan awak media,
"Viral di media sosial dimana ada perbuatan kekerasan, yang dilakukan oleh anggota kami di lapangan terhadap korban saudara A (Affani red), kami tanya asal muasalnya memang ada mis, dan Alhamdulillah kedua belah pihak bisa untuk memahami dan menyadari juga berdamai, untuk anggota kami, tetap dan kami pastikan tetap melaksanakan proses kode etik, karena bagaimanapun tindakan kekerasan itu tidak dibenarkan, di luar konteksnya", pungkas Nurhidayat tegas.
(Sumadi)
0 Komentar