Tambang Galian C Gadudero, Didemo Warga
PATI, JAWA TENGAH-Sekitar lima puluh Dum Truck yang tergabung dalam 'Komunitas Dum Truk Pati Kidul' lakukan demonstrasi di area tambang Padas dan batu di desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Rabu, 9/3/22.
Aksi yang dikomandani oleh Sutrisno asal Tlogoayu, Gabus tersebut, melakukan aksi blokir jalan, akses menuju tambang dan menghentikan aktivitas tambang. Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang dilakukan oleh para sopir truk di Ronggomulyo, depan SMPN 2 Kayen di pinggir jalan, pada hari Jum'at yang lalu (04/03/22). Kemudian pada malam harinya dilanjutkan dengan pertemuan di Talun, rumah Arifin.
Aksi demo yan melibatkan lebih dari 100 sopir dan kernet ini dilakukan, pasalnya, selama ini armada yang mengangkut material dari tambang tersebut adalah tronton dengan kapasitas muatan 3 kali muatan truk Colt Diesel, milik PT dari luar wilayah area tambang. Tuntutan mereka sangat sederhana, yakni, mereka meminta kepada pihak pengelola tambang agar memperhatikan dan memberdayakan sopir truk lokal.
Tampak mengamankan situasi, petugas kepolisian dari Kabag Ops Polres Pati dipimpin oleh Kompol Sugino, S.H., Kasat Sabhara Polres Pati, AKP David, S.H., dan Kapolsek Sukolilo beserta anggota.
Turi (53) salah satu peserta aksi, sopir truk asal Trimulyo, Kayen, yang mengeluhkan hal tersebut. Menurutnya, dengan keterlibatan tronton luar wilayah dan mengesampingkan truk lokal, maka keberadaan tambang tersebut tidak memberikan kontribusi bagi warga lokal untuk peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat dan peningkatan perekonomian masyarakat.
"Bagaimana bisa kami hanya menonton? Sementara kami punya truk nganggur tidak bekerja? Ya lebih baik ditutup aja!!, Harusnya, kami sebagai warga setempat ini diberdayakan, lha kalo ada penambangan yang dampaknya banyak merugikan kami, baik jalan rusak, Lalu Lintas macet, hutan gundul yang berpotensi banjir, terus kami hanya menonton, apa artinya ada tambang?", Keluh Turi.
Turi menambahkan, "tadi katanya mau dibahas oleh pihak berwenang menanggapi tuntutan kami, tapi kami tidak tau kalo nanti ada kucingan, sehingga aspirasi kami tidak direalisasi, ya kita lihat nanti, tapi kami akan lakukan aksi lanjutan bisa harapan kami tidak dipenuhi", tambah Turi.
Di tempat yang sama, Imam (26) sopir truk asal Talun mengungkapkan kekesalannya, sebab para sopir tronton itu ijin ke PU untuk jalan tol. "Material hasil tambang tersebut dikirim ke daerah sekitar starking, Rumah Makan sebelum Juwana, dari Sukolilo sampai sana tu berapa kilo sich? Truk lokal kan mampu?, kenapa harus pakai tronton? Lagipula, mereka itu mengaku bahwa material hasil tambang tersebut dikirim untuk jalan tol, eeee malah untuk ngebak di Juwana", ungkap Imam kecewa.
Sementara itu, Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, S.H., saat dimintai tanggapannya terkait aksi demo tersebut, Dia dengan datar magatakan, bahwa sepanjang tidak menyalahi aturan, silahkan.
"Menurut kami ya pak, asal tronton itu memenuhi persyaratan, tidak menggangu lalu lintas, dan armada mereka lengkapi dengan penutup bak (terpal), ya silahkan saja, sebab kalau tidak memakai terpal, ini juga membahayakan bagi pengguna jalan lain, sewaktu waktu muatan batu itu terjatuh, bisa timbul korban", ungkap Sahlan.
(Sumadi)
0 Komentar