Ki Dalang Sigit Ariyanto Kirim Karangan Bunga Turut Berduka Atas Berpulngnya Ibunda Riyanta, S.H.
SLEMAN, YOGYAKARTA-pertapakendeng.com, Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Sesungguhnya kita adalah sepenuhnya milik Allah, dan pada saatnya nanti kita akan berpulangnya ke hadiratnya.
Demikian pula yang saat ini sedang dialami oleh Riyanta, S.H, Anggota DPR/ MPR RI Dapil III Jateng, Komisi II yang membidangi pertanahan ini.
Karangan bunga sebagai wujud turut berbela sungkawa berjajar di halaman rumah duka di Dukuh Celungan, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, turut wilayah Kabupaten Sleman.
Diantara karangan bunga tersebut datang dari Agus Subekti, Pimpinan Kethoprak Bakti Kuncoro Pati, dan Ki Dalang Sigid Ariyanto dari Rembang.
Sementara, karangan bunga dari Gerakan Jalan Lurus Kabupaten Pati masih dalam proses pengerjaan, dan baru akan dikirim besok pagi (Jum'at 11/3/22).
Kabar duka tersebut diterimanya dari salah seorang keluarga yang ada di Sleman. Ialah Kiki (23) anak dari Sri Pertimah Putra Kaminem nomor 3, pada Kamis 10 Maret 2022, pukul 13.50 wib.
Adalah Kaminem Binti Sasro Utomo, Ibunda Riyanta, S.H., dikabarkan telah berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kaminem meninggal di usia 92 tahun, meninggalkan 5 orang putra, 18 cucu dan 7 buyut (cicit). Riyanta, yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI adalah merupakan putranya yang ke dua.
Pada puku 19.57 wib, jenazah Kaminem baru sampai ke Rumah Duka, setelah diantar dari Rumah Sakit dr. Sardjito Sleman, Yogyakarta, dalam kondisi gerimis yang tak kunjung reda.
Riyata memakamkan Ibunda Kaminem
Ibunda Kaminem diantar ambulance dari RS dr. Sardjito Sleman
Pada pukul 20.15 Wib, jenazah segera diberangkatkan ke pembaringan terakhir, yang lokasinya hanya berjarak 76 meter dari kediaman almarhumah Kaminem. Tentunya hal ini setelah dilakukan sholat jenazah oleh keluarga dan tetangga.
Selain karena usia yang sudah menginjak kepala 9 (92), penyebab meninggalnya juga diawali ketika beberapa hari yang lalu, Kaminem terjatuh saat mencoba menyalakan lampu. Dari situlah Kaminem terjatuh dan ada luka di kepala yang kemudian dirujuk ke RS dr. Sardjito Sleman.
Riyanta, S.H., meski seorang yang berhati kuat, namun Dia sempat meneteskan air mata saat disinggung bahwa sang ibu (Kaminem), terbiasa menyajikan makanan khasnya, yaitu gethuk.
"Saya gak apa-apa, tapi ketika saya teringat Simbok menghidangkan gethuk, makanan khas dan kesukaan saya waktu masing larang pangan, hati saya trenyuh (terharu)", ucap Riyanta yang terbata-bata sambil meneteskan air mata.
(Sumadi)
0 Komentar