Kearifan Lokal Budaya Jawa Kaliwungu Kudus Yang Masih Lestari Sepanjang Tahun






KUDUS -pertapakendeng.com,   Tasyakuran Sehabis Panen Raya oleh warga Desa Kaliwungu, masih tetep terjaga dengan baik sampai sekarang. Warga Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, yang masih memelihara tradisi dan budaya Jawa yakni Kupat dan Lepet dalam rangka tasyakuran dan do'a bersama setelah panen raya sebagai rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang diberikan.



Lepet dan kupatan merupakan hasil dari pemikiran para wali songo dalam menyebarkan da'wah islam melalui budaya. Umumnya tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Jawa yang digelar setelah perayaan hari raya Idul Fitri. Kata kupat berasal dari bahasa Jawa "Ngaku Lepat (mengaku akan kesalahan - red).



Tradisi kupatan di Indonesia khususnya di Jawa. Tidak ketinggalan pula masyarakat Kudus melaksanakan kupatan pada tanggal 8 dibulan Syawwal. Selain tradisi tersebut dilaksanakan dibulan Syawwal, juga diadakan dalam acara tasyakuran, do'a bersama setelan para petani panen raya. Warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Ahad, 20 Maret 2022.



Sugiarto mengungkapkan "Dalam manual acara Do'a bersama tadi dibuka oleh Rony iftitahul majlis H. Mohani, sedangkan pimpinan Tahlil dan Do'a oleh Kyai Asrori Amjad,"



Tradisi ini sudah berlangsung lama dan selalu dilaksanakan tiap tahun untuk melestarikan budaya Jawa. Namun dalam acara ini adalah acara syukuran panen raya yang seharusnya pesertanya hanya petani, namun semua masyarakat dukuh Kaliwungu baik petani maupun tidak ikut serta guyub rukun melaksanakan bancaan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yg diberikan terkhusus nikmat iman Islam dan nikmat rizqi.



Dia juga menambahkan untuk tahun ini (tahun 1443 H/2022 M.) tasyakuran kali ini diniatkan syukur akan nikmat Allah SWT. Masyarakat dukuh Kaliwungu Desa Kaliwungu Kudus selalu guyub rukun dijaga agamanya diberkahi rizqinya Amin," tambahnya.



Terlihat warga Dukuh Kaliaungu bersyukur dengan mengucap Al-hamdulillah Wa Syukurillah berjalan dengan aman, lancar dan sukses. Tampak antusiasme warga masyarakat khususnya dukuh Kaliwungu Desa Kaliwungu sangat tinggi. Mereka berharap acara yang baik seperti ini akan tetep selalu diadakan setiap tahun agar supaya tradisi ini tidak punah dan tergerus oleh zaman," ungkapnya.



Menurut H. Syafi'i Kepala Desa (Kades) Kaliwungu saat dihubungi awak media mengatakan "Budaya dan tradisi Do'a bersama kupatan tersebut adalah merupakan kegiatan dan tradisi yang rutin dilaksanakan setiap tahun setelah para petani Desa Kaliwungu panen raya,"



"Kegiatan tersebut dilaksanakan disetiap dukuh yang ada di wilayah Desa Kaliwungu, seperti kemarin tanggal 01 Sya'ban 1443 H di dukuh Jetis, dukuh Teguhan, dukuh Winong, dukuh Proko, dan hari Minggu kemarin Tgl 13 Maret 2022 di dukuh Gerung," kata H.Pi'i panggilan akrabnya.



"Untuk Kegiatan Do'a bersama pagi hari ini dilaksankan di dukuh Kaliwungu tepatnya berada di Sendang Kaliwungu. Memang kegiatan Do'a bersama dengan kupatan tersebut sudah teragenda setiap tahun dan berada di dukuh-dukuh yang ada diwilayah Desa Kaliwungu," ungkapnya.



Eko Sugiyanto selaku ketua Sendang Kaliwungu dalam keterangannya "Bahwa kegiatan tasyakuran kupatan ini dilaksanakan dalam kegiatan tasyakuran kupatan tersebut berlangsung pada pukul 06.00 - 07.30 WIB. 



Ditempat Terpisah Sugiarto mengungkapkan "Bahwa manual acara tadi dibuka oleh Rony iftitahul majlis H. Mohani, sedangkan pimpinan Tahlil dan Do'a oleh Kyai Asrori Amjad,"



Tradisi ini sudah berlangsung lama dan selalu dilaksanakan tiap tahun untuk melestarikan budaya Jawa. Namun dalam acara ini adalah acara syukuran panen raya yang seharusnya pesertanya hanya petani, namun semua masyarakat dukuh Kaliwungu baik petani maupun tidak ikut serta guyub rukun melaksanakan bancaan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yg diberikan terkhusus nikmat iman Islam dan nikmat rizqi.



Dia juga menambahkan untuk tahun ini (tahun 1443 H/2022 M.) tasyakuran kali ini diniatkan syukur akan nikmat Allah SWT. Masyarakat dukuh Kaliwungu Desa Kaliwungu Kudus selalu guyub rukun dijaga agamanya diberkahi rizqinya Amin," tambahnya.



Terlihat warga Dukuh Kaliaungu bersyukur dengan mengucap Al-hamdulillah Wa Syukurillah berjalan dengan aman, lancar dan sukses. Tampak antusiasme warga masyarakat khususnya dukuh Kaliwungu Desa Kaliwungu sangat tinggi. Mereka berharap acara yang baik seperti ini akan tetep selalu diadakan setiap tahun agar supaya tradisi ini tidak punah dan tergerus oleh zaman," pungkasnya.

Reporter ; Luq

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html