Budaya Gotong Royong Warga Desa Ngembal Kulon Sampai Sekarang Masih Terjaga Dengan Apik
KUDUS-pertapakendeng.com, - Kerja bhakti atau Gotong-royong adalah merupakan kebiasaan bangsa Indonesia yang mengandung manfaat 1. Mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan bersama. 2. Meningkatkan taraf hidup setiap warganya. 3. Mewujudkan masyarakat yang lebih maju, dan 4. Meringankan beban orang disekitar kita.
Oleh karenanya dalam kontrak tersebut budaya Kerja Bhakti atau Gotong-royong tersebut sampai sekarang masih dijalankan oleh warga Desa Ngembal Kulon Kudus. Dalam hal ini di ejawantahkan oleh warga RT 03 dan 04 RW 04 Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Ahad, 06 Maret 2022.
Kegiatan pagi ini melaksanakan gotong-royong untuk memperbaiki salah satu blok tanggul aliran Sungai Dawe yang melintas di wilayahnya, agar tidak terjadi pengikisan tanggul.
Dalam kegiatan ini dipimpin langsung Kepala Desa (Kades) Ngembal Kulon Moch Hanafi, Perangkat Desa, Kader Siaga Trantib (KST), anggota BPD, para ketua RT setempat, Karang Taruna dan warga. Hadir pula dalam giat tersebut Camat Jati Fiza Akbar, Wakil PSDA Budi dan Karman, TNI dan Polri.
Menurut Hanafi Kades Ngembal Kulon, "Bahwa kegiatan Gorong-royong ini dilaksanakan oleh warganya sejak pukul 07.00 pagi dengan target utamanya untuk membangun penguatan bibir tebing tanggul Sungai Dawe yang berada di lokasi RT 04 RW 04 tepatnya tak jauh dari Mushola Baitur Rohman.
“Kondisi tanggul di kawasan ini memang berpotensi seringkali mudah abrasi (terkikis - red), dan dapat berpotensi runtuh apabila arus sungai dawe mengalir dengan deras akibat hujan deras dari kawasan atas. Untuk itu hari ini kami lakukan perbaikan untuk berjaga apabila curah hujan tinggi dengan memasang penahan sementara menggunakan bilah-bilah bambu, kepang dan sak-sak pasir," katanya.
Tampak terlihat puluhan warga Desa Ngembal Kulon yang mengikuti kegiatan Gotong-royong untuk memperkuat tanggul dengan timbunan tanah wadas dan pasir.
Lebih lanjut Hanafi juga menjelaskan, budaya kerja bakti/Gotong royong hingga kini masih terjaga di lingkungan masyarakat Ngembal Kulon. Wujudnya hari ini warga bersedia gotong royong menguatkan dan membuat penahaan dari Bambu.
“Upaya memperkuat penahan tanggul juga kami lakukan dengan menyusun sak-sak yang berisi tanah padas bantuan dari Dinas PUPR Kudus di lokasi tersebut,” ujarnya.
Tak hanya di satu lokasi saja kata dia, penguatan tanggul juga pihaknya lakukan pada salah satu titik lokasi tanggul yang
paling dekat dengan rumah-rumah warga.
“Untuk antisipasi agar limpasan air sungai tidak meluap ke pemukiman
warga yang berpotensi terjadi akibat tanggul terkikis atau bahkan jebol oleh aliran sungai saat arus tinggi, seperti pernah terjadi beberapa waktu sebelumnya,” ungkapnya.
Hanafi mengucapkan banyak terima kasih kepada semua warga yg ikut Gotong-royong, Camat Jati, BPSDA, dan PUPR Kudus yang telah membantu dalam kegiatan pembangunan perbaikan tanggul. Akan tetapi kami berharap ada upaya peningkatan kualitas pembangunan tanggul yang lebih permanen kepada pihak-pihak terkait. Adapun kegiatan pada pagi hari warga yang ikut dalam ini ada sekitar 100 orang," pungkasnya.
Reporter ; Luq
0 Komentar