Terkait Pemberitaan Insiden Meninggalnya Supporter Bola Pemalang, Manager PSIP Taufik Hidayatullah Angkat Bicara.




PEMALANG, Pertapa Kendeng.Com

Belakangan ini banyak tudingan miring sering kerap dilontarkan kepada panitia penyelenggara pertandingan sepak bola liga ASKAB  PSIP Pemalang oleh pemberitaan media sosial terkait korban Saripudin yang berasal dari Desa Banjarmulya Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, Kamis, (6/1/2022).


Adanya pemberitaan yang begitu hangat maka para awak media Pertapa Kendeng.Com mencoba mengkonfirmasi langsung kepada Tofik Hidayatullah selaku Manager PSIP Kabupaten Pemalang, menanyakan insiden yang terjadi sebenarnya. 


"Jadi, media yang menerangkan atau menjelaskan ASKAB PSIP Pemalang tidak bertanggungjawab itu salah, karena apa saat kejadian sikorban langsung diantarkan kerumah RSUD M.Ashari Pemalang karena keterbatasan alat medis lalu dibawa kerumah sakit Tugurejo Semarang sama Mas Bambang Wiguno selaku ketua panitia penyelenggara. "Coba kalau tidak ada mas Bambang mungkin keluarga korban tidak tahu bagaimana caranya membawa kerumah sakit, dirumah sakit kami pun menunggu perkembangannya, kami perhatikan dari waktu ke waktu kami selalu memonitor, kami ASKAB PSIP Pemalang sangat peduli sekali semuanya. 


"Jadi, adanya isu di media memberitakan tidak adanya kepeduliannya kepada korban saya rasa ini tidak benar. Dan kami pun mengenal keluarga besar korban Saripudin, bahkan kami sudah bicara sama keluarga korban semuanya mengikhlaskannya,"urai Tofik  Hidayatullah. 


"Terus, mungkin ada media lainnya atau wartawan yang bertanya tanya lalu dikembangkan, diplintirkan dan menyududkan ke yang lain dalam menyampaikan pemberitaannya. 


"Mengenai penggalangan dana siapapun yang peduli pada almarhum atas inisiatif sendiri secara pribadi ya silakan saja, itu namanya kebersamaan dan saya sangat salut sekali kepada pemuda-pemuda Desa Banjarmulya Kecamatan Pemalang ini karena rasa kebersamaannya cukup tinggi,"terangnya. 


"Dan pesan saya kepada Bapak Bupati Pemalang karena anak yang ditinggal korban masih dalam kondisi kecil, tolong dibantu biaya pendidikannya dan kebutuhan yang lainnya, kami harap pemerintah juga ikut memperhatikan demi kelangsungan hidupnya. 


"Kepada media atau para wartawan saya minta tolong sekali lagi jangan diplintirkan dalam memberikan informasi atau berita, karena opini diluar bisa menimbulkan su'udhon apa lagi ke Bupati Pemalang kita ini. Jadi saya ingin semuanya kompak membangun pemalang ini,"imbunhya. 


"Mengenai penjualan karcis terus terang kami tidak ada, terus mengenai main bola di stadion  Mochtar karena inisiatif bersama sama dari 12 club, itupun dengan cara iuran ada yang 450.000 ada yang 600.000 bahkan ada yang memberi 1.400.000 itu pun sebenarnya tidak cukup. Kalau ada yang bilang bayar 12.000 ada yang bayar 15.000 itu salah. Sementara uang digunakan untuk bayar wasit, untuk sewa lapangan, untuk akomodasi minum dan lainnya semuanya kurang. 


"Jadi, harapan saya kedepannya para pesepak bola Pemalang tidak terjadi peristiwa seperti ini lagi, karena ini kelalaian, dan Bupati selaku ketua ASKAB PSIP Pemalang maju terus, tidak usah ragu-ragu, di persepak bolaan di Pemalang baru bangkit,"kata Tofik Hidayatullah menjawab pertanyaan  Wartawan.  **(Santiaji Pangestu)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html