Agama Berperan Penting Untuk Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba.
Melalui talkshow Webinar dengan tema 'Bahaya Narkoba Dari Sudut Pandang Agama', menghadirkan 6 tokoh lintas agama. Generasi muda diajak mengenal seluk beluk narkoba, dampak dan kajian dalam perspektif agama.
Havid Sungkar, Ketua DPD Geram Jawa Tengah, tak mengira situasi pandemi Covid-19 penyalahgunaan narkoba justru tumbuh subur di masyarakat.
"Memang sering kami melakukan giat sosialisasi narkoba ke sekolah, mendapati di masa pandemi ini penyalahgunaan narkoba ternyata meningkat," kata dia, Selasa (21/12/2021)
Havid menjelaskan, tokoh agama memainkan peran mensyiarkan pesan rohani tentang bahaya narkoba. Pasalnya, agama menjadi penyangga supaya masyarakat tidak terjerumus.
"Keenam tokoh agama sukses membawakan materi. Agama merupakan fondasi, tanpa tiang bangunan akan runtuh, jadi pendekatan agama bahwa narkoba itu dilarang lewat syiar para pemuka agama", harapnya.
Dalam pemaparannya, Pendeta PGI Jateng, Yoshua Wardaya menyampaikan, narkoba di satu sisi memiliki kebaikan bagi penderita penyakit tertentu. Namun demikian, bertentangan karena diharamkan dalam agama.
"Dunia medis juga mengizinkan karena morfin menjadi anti depresan. Saat seseorang mengkonsumsinya guna mendapat kenikmatan duniawi maka jangka panjang dapat merusak tubuh," jelasnya
Sementara itu, Ketua FKDM Provinsi Jawa Tengah Adi Imran Ismail menjelaskan, larangan penggunaan narkoba hukumnya haram dalam semua agama.
"Melibatkan unsur agama yang ada supaya mencegah di depan bukan setelah terjadi, dengan menguatkan hati nurani dan keimanan," jelasnya.
Dia menambahkan, narkoba menyerang siapapun tanpa pandang bulu. Karena itu, agama menjadi jejaring hubungan komunikasi antara anak dan keluarga yang sudah terbangun.
"Agama itu menguatkan komunikasi antara anak dan orang tua, saat sudah terkoneksi maka akan menutup peluang terciptanya kondisi negatif", pungkasnya.
(Yayik).
0 Komentar