Desa Sidorekso Kudus, Konversi Sampah Plastik Dan Limbah Minyak Goreng Jadi BBM.
JEPARA- pertapakendeng.com, Senin, 15 Nopember 2021,
Kepala Desa Sidorekso, kecamatan Kaliwungu Kudus, sulap sampah menjadi bahan yang bernilai ekonomi tinggi.
Sampah yang selama ini menjadi masalah dan musuh bersama, di tangan Kades Arifin, S.E., justru menjadi peluang untuk mendapatkan pundi-pundi uang.
Kades ini mendatangkan mesin Pirolisis dan Insenerator beserta tim teknisi dari kota Banjarnegara.
Mesin insenerator, berfungsi memisahkan sampah plastik dan organik.
Untuk sampah plastik atau minyak goreng curah akan diolah menjadi BBM, yaitu minyak tanah, premium dan bio solar.
Proses pengolahan plastik menjadi BBM membutuhkan waktu sampai dengan 16 jam.
Dalam setiap 100 kg sampah plastik akan menghasilkan 100 ltr BBM.
Sedangkan sampah organik akan diolah menjadi pupuk organik.
Pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi yang berlangsung tanpa adanya udara atau dengan udara terbatas. Proses dekomposisi pada pirolisis ini juga sering disebut dengan devolatilisasi.
Pirolisis atau bisa di sebut thermolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen.
Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan bakar padat yaitu karbon, cairan berupa campuran tar dan beberapa zat lainnya. Produk lain adalah gas berupa karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki kandungan kecil. Hasil pirolisis berupa tiga jenis produk yaitu padatan (charcoal/arang), gas (fuel gas) dan cairan (bio-oil).
Umumnya proses pirolisis berlangsung pada suhu di atas 300°C dalam waktu 4-7 jam. Namun keadaan ini sangat bergantung pada bahan baku dan cara pembuatannya, Demirbas (2005). Temperatur pirolisis untuk mereduksi sampah dicapai secara optimal
Uji coba pengolahan sampah yang disentralkan di Kantor Karang Taruna desa setempat ini, dihadiri Kades Sidorekso, Arifin, S.E., Bhabinkamtibmas desa Sidorekso, Ipda Arif hidayat, Bhabinsa desa Sidorekso, Serka Abdul Rofiq, juga tamu undangan, ketua Bumdes Tigajuru Mayong Jepara, Hery santosa S.Pd., mewakili Petinggi Tigojuru, Petinggi Sejo Mulyo, Juana Pati, Hardi, Petinggi Papringan, Amin Budiharto, dan tamu undangan yang lain.
Arifin, S.E. berharap, kedua mesin ini bisa mengatasi masalah sampah sekaligus bisa memberi nilai ekonomi masyarakat
"Mesin ini kita harapkan bisa mengatasi masalah sampah, sekaligus bisa memberi nilai ekonomi masyarakat dan PAD, dan kami himbau kepada desa-desa yang lain agar bisa mengikuti langkah kami, sehingga masalah sampah bisa diatasi bersama-sama", pungkasnya.
(Hery santosa).
2 Komentar
sangat spektaculer dan bisa di contoh oleh desa2 sekitar
BalasHapusAlhamdulillah...bisa menjadi inspirasi desa lainnya..
BalasHapus