Wredanada Mustika Media Penghiburan dan Introspeksi Diri di Masa Pandemi

 



Blora, Pertapakendeng.com,  Mensikapi masa pandemi Covid-19 saat ini ternyata masih dibutuhkan sikap kewaspadaan, ke hati-hatian dan semangat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.


Hal itu mengemuka dalam rapat konsolidasi pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, Kamis (14/10/2021).


Disamping itu upaya untuk meningkatkan imunitas diri tetap dilestarikan baik melaluhi olah raga,menjaga asupan makanan bergizi dan seimbang, membiasakan berpikir positif, maupun dalam pengendalian emosi serta upaya meningkatkan kwalitas ibadah utamanya ibadah sosial.


Ketua PWRI Blora, Bambang Sulistya menjelaskan', agenda utama konsolidasi, selain penyampaian hasil rapat koordinasi PWRI eks Karesiden Pati Raya di Rembang dan Resepsi Hari Ulang tahun ke-59 PWRI Tingkat Jateng di Sragen.


Juga disampaikan motivasi kehidupan oleh Supandi dan diakhiri kegiatan penghiburan diri dengan menampilkan musik hiburan solo orgen Wredanada Mustika (WM) yang dikoordinatori oleh Winarno matan kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora.


Sedangkan penyanyinya adalah semua peserta rapat tanpa paksakan bisa tampil menyumbangkan lagu yang dapat menghibur para peserta.


Ada dua buah lagu yang dinyanyikan bersama-sama, yaitu lagu Tanah Airku karya Ibu Soed dan lagu Hari Kiamat yang dinyanyikan Black Brothers.


"Itu lagu kenangan yang sangat populer menduduki tangga lagu lagu diblantika musik Indonesia sekitar tahun 1970-1980," ujarnya, di Blora, Jumat (15/10/2021).


Dikatakan mantan Sekda Blora itu, kedua lagu itu sengaja dipilih untuk dinyanyikan bersama para peserta rapat dengan motivasi dan harapan untuk membangkitkan kembali semangat Nasionalisme sehingga di saat sulit dan prihatin seperti saat ini kita tetap kokoh dan mantab rasa kebangsaan kita.


Seperti sepenggal Syair dalam Lagu Tanah Airku "Tanah air Ku tidak kulupakan, Kan Terkenang selama hidupku, Biarpun saya pergi jauh, Tidakkan hilang dari kalbu.Tanah ku yang kucintai,Engkau kuhargahi"


Demikian pula lagu Hari Kiamat untuk dinyanyikan sebagai upaya untuk untuk bahan instropeksi diri dan peningkatan kepekaan sosial.


Seperti terungkap dalam syair lagu Hari Kiamat, Di tepi jalan si miskin menjerit, Hidup meminta dan menerima, Si kaya tertawa berpesta pora, Hidup menumpang di kecurangan. Sadarlah kau cara hidupmu, Yang hanya menelan korban yang lain, Bintang jatuh hari Kiamat, Pengadilan yang penghabisan.


Dalam acara penghiburan diri lagu-lagu yang dinyanyanyikan terbatas hanya pada lagu nostalgia dan campusari dengan irama pop dan keroncong.


"Ternyata kegiatan tersebut mampu menyegarkan badan dan nurani, semua kepenatan, beban hidup dan pikiran yang ruwet terasa bisa terurai lepas menjadi sebuah hiburan diri yang tak ternilai, menggembirakan dan membahagiakan," ungkapnya.


Dirinya berharap, mudah-mudahan langkah itu akan berkontribusi positif untuk meningkatkan imunitas diri dari para peserta rapat dan juga mampu menumbuhkan suasana kekeluargaan, persaudaraan serta setya kawan di masa pandemi.


"Penghiburan diri merupakan sebuah jawaban dan promosi yang merupakan salah satu manfaat kita bergabung untuk ikut organasisasi PWRI karena saat ini stesel keanggotaan aktif," kata dia.


Menurutnya, Selama ini selalu muncul pertanyaan setiap ASN mau memasuki masa pensiun ditawari masuk organisasi PWRI .


"Apa manfaatnya ikut PWRI. Untuk mengantisipasi hal tersebut saya akhirnya memaknai pengertian PWRI sebagai sebuah akronim yang memiliki manfaat," jelasnya.


Yang dimaksudkan adalah P-Penghiburan diri, W-Waras atau Wasis artinya masuk jadi anggota PWRI tambah sehat dan pintar. R-Relasi atau rejeki maksudnya kiprah di PWRI banyak teman dan rejeki.


"Kemudian, I-Iman, artinya ikut PWRI harapan imannya meningkat karena setiap rapat rutin bulanan selalu saya hadirkan nara sumber untuk memberikan pencerahan," tuturnya.


Dirinya berharap semoga Munas PWRI yang akan berlangsung di Jakarta tanggal 20- 22 Oktober 2021 selain dapat memilih Ketua Umum yang baru juga dapat menghasilkan ketetapan keanggotaan PWRI dari aktif ke pasif. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).


0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html