Prestasi Atlet Panjat Tebing Blora di PON XX Papua Diharapkan Memotivasi Pengurus Cabor
Agustina Sari dan Berthdigna Devi telah berhasil mencetak medali emas bagi kontingen Jawa Tengah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Hal itu disampaikan Bambang Sulistya yang juga mantan Sekda Blora ketika menerima tamu istimewa di kediamannya Perumnas Kelurahan Karangjati Blora, Kamis (14/10/2021).
Tamu istimewanya yakni Christian Prasetya, Ketua Federasi Pajat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Blora yang baru saja mendampingi para atlet pajat tebing berjuang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Hari ini, Kamis, tanggal 14 Oktober 2021, ada seorang bijak mengatakan merupakan hari baik dan selain angka kelipatan 7 (pitulungan) juga hari untuk meningkatkan keberhasilan dengan melaksanakan ibadah puasa Kamisan.
"Saya kedatangan tamu istimewa yang baru pulang dari Papua. Semula reaksi saya kaget dan akhirnya kagum," kata Bambang Sulistya.
Kekagetannya, ternyata Christian Prasetya yang juga mantan Dirut PT Blora Patragas Energi, saat ini menjadi Ketua Federasi Pajat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Blora yang baru saja mendampingi para atlet pajat tebing berjuang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Pengurus lainnya dari FPTI Blora yang ikut mendampingi atlet Pajat Tebing adalah Catur dan Oni.
Di hadapan Ketua PWRI Bora, Christian Prasetya memulai cerita bahwa keberangkatan ketiga untuk mengawal para atlet panjat tebing berlaga di Timika Papua bukan karena ada perintah atau ada fasilitas negara.
Namun semata-mata karena niat baik untuk memberi doa dan semangat serta dukungan moral agar dalam pertandingan memperoleh kemenangan.
“Jujur saja saya bertiga sangat mencintai anak panjat tebing. Untuk itu dalam mewujudkan cita-cita agar para atlet panjat tebing memperoleh medali emas saya, Pak Catur dan Pak Oni sebelum berangkat sudah menyiapkan kostum kaos berwarna kuning dengan gambar orang naik pajat tebing FPTI Blora," tulisnya.
Kaos itu dipakai pada saat anak-anak bertarung di arena pertandingan. Makna dari pemakaian kaos kuning bukan karena mau promosi politis tetapi merupakan penjelmaan dari sebuah harapan semoga para atlet panjat tebing dari Blora dalam PON XX diberi keselamatan dan mendapat medali emas, karena emas itu warna kuning.
Sementara tulisan FPTI Blora untuk mempromosikan kabupaten Blora di Papua bahwa para atlet panjat tebing dari Blora bisa memberi kontribusi positif dalam PON 2021.
“Puji syukur Allah mendengar doa kami sehingga persiapan yang mantab dan tekat yang membara dari anak untuk memenangkan pertandingan, serta doa dan dukungan dari Bapak Bupati Arief Rohman beserta para pimpinan daerah serta seluruh masyarakat Blora akhirnya menghasilkan hasil yang luar biasa,” jelasnya.
Dua atlet Pajat Tebing putri asal Blora Sukses meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional XX Papua.
Dua Srikandi Cantik tersebut adalah Agustina Sari dan Berthdigna Devi. Keduanya tergabung dalam Tim putri Jateng di nomor Speed World Record Relay Putri dengan atlet Grobogan Aries Susanti Rahayu.
“Rasanya pada saat saya menyaksikan kemenengan semua kepenatan, kelahan dan tegangan ambyar melebur menjadi sebuah keharuan, kegembiraan dan kebahagiaan yang sulit saya ungkapkan,” kata dia.
Chris, sapaanya, seketika itu segera melaporkan kepada Bupati bahwa atlet pajat tebing Blora dapat medali emas. Dan mendapat tanggapan positif dari Bupati Blora.
Seperti dalam Arahan pada saat pemberangkatan Atlet dari Blora, apabila para atlet dari Blora mendapat hasil yang maksimal di pentas PON, Bupati berjanji akan mengupayakan agar para atlet itu dapat diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Meski mengangkat atlet yang berprestasi untuk dijadikan sebagai Abdi Negara merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
Menurut Chris, untuk menciptakan atlet yang berprestasi itu tidak mudah perlu proses dan persyaratan yang harus diwujudkan.
Di ataranya kecintaan terhadap olah raga yang ditekuni, adanya dukungan penuh dari orang tua, tersedianya pelatih yang profesional, terwujudnya manajemen dalam pengelolaan organisasi olahraga yang baik, infrastruktur olahraga untuk tempat pelatihan.
Termasuk dukungan sponsorship yang memadahi dan terwujudnya klub yang tangguh untuk membangun regenerasi dan prestasi atlet.
Setelah mendengarkan cerita dan penuturan Ketua FPTI Blora, akhirnya Ketua PWRI Blora mengungkapkan rasa kekaguman yang telah dilakukan oleh para pengurus FPTI Kabupaten Blora dalam mewujudkan dan mengukir sejarah atletnya sehingga mampu memperoleh medali emas.
Diungkapkannya, pertama para pengurus rela berkorban waktu, tenaga, pikiran dan harta ingin membantu memberi doa dan semangat mental guna mewujudkan prestasi para atletnya.
Berangkat ke Timika Papua dengan beaya swadaya tanpa ngrepoti dan minta dana dari Pemerintah Daerah.
“Teladan yang baik itu semoga bisa jadi motivasi dan inspirasi bagi pengurus cabang olah raga di Bumi mustika Blora,” ucapnya.
Kedua, pengurus telah mampu mencitakan komunikasi yang harmonis dan penuh kasih sayang dengan para atlet panjat tebing sehingga terwujud suasana persaudaraan dan kekeluargaan yang mampu membangkitkan semangat juang dan ketegaran dalam berlaga.
Kemudian, ketiga, pengurus telah mampu menanamkan harapan untuk masyarakat Blora bahwa olah raga pajat tebing ternyata dapat mengharum nama Blora dikancah tingkat provinsi Jateng bahkan di tingkat nasional.
“Diluar dugaan saya mendapat oleh-oleh dari Papua berupa tas, kalau di Papua diberi nama Noken, wadahnya buat bayi,” katanya.
mengambil makna Noken, tambah Bambang, semoga di Blora muncul Noken-noken yang mampu mewadahi generasi muda untuk berprestasi dan sesarengan mBangun Blora menuju Blora Mustika.
Selanjutnya, keempat, Pengurus FPTI Blora telah memberi pelajaran kepada kita semua, bahwa pada saat ini di masa pandemi Covid-19 masih menujukkan karya kreativitas mencetak kaos untuk tujuan mulia selain memberi motivasi para atlet juga untuk mempromosikan mengenalkan Kabupaten Blora di Papua.
'Bahkan konon para paguyuban orang-orang Blora yang ada di Papua ikut merasakan kebahagiaan dan kebanggaan mendengar atlet Blora mendapat medali emas. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).
0 Komentar