Pensiunan ASN Blora Saya Ramah Ketua PWRI yang Baru Selalu Berupaya Memperjuangkan Peningkatan Kesejahteraan
BLORA-pertapakendeng.com - Nuansa gegap gempitanya pelaksaan Munas Persatuan Wredatama Tepublik Indonesia (PWRI) XIV pada tanggal 20-22 Oktober 2021 secara formal sudah berlalu.
Namun gemanya secara informal masih terekam di benak dan hati sanubari para pengurus PWRI baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun di tingkat pusat khususnya bagi para peserta yang hadir di Munas.
“Karena peristiwa tersebut menyimpan berbagai kenangan, kejadian dan dinamika organisasi yang patut menjadi catatan bersejarah yang mungkin memiliki nilai manfaat dan referensi di masa yang akan datang,” ungkap Ketua PWRI Blora, Bambang Sulistya, Selasa (26/10/2021).
menyampaikan sumber catatan yang diperoleh dari informasi berbagai yang menyebutkan hasil komunikasi dengan para peserta yang hadir pada Munas X1V 2021 dan pengalaman mengikuti Munas PWRI XIII pada tahun 2016 di Jakarta.
“Sejak diumumkan oleh Ketua PWRI Jateng pada saat resepsi peringatan Hari Ulang Tahun PWRI Ke 59 di Sragen bahwa Munas akan digelar besuk pada tanggal 20-22 Oktober di Jakarta telah beredar nama Kandidat Ketua Umum PB PWRI di masa yang akan datang,” kata Bambang Sulistya .
Bahkan, Haryono Suyono Ketua Umum PB PWRI dalam sambutan secara virtual secara geguyonan telah menyebut bahwa Hendro Martoyo Ketua PWRI Jateng pantas menjadi Ketua Umum PB PWRI.
“Hanya sayang Pak Hendro yang mantan Bupati Jepara selama dua periode tidak berdomisili di Jakarta,” jelasnya.
Kemudian kira-kira satu minggu sebelum Munas telah beredar nama calon ketua Umum PB PWRI yang diidolakan dan didukung oleh pengurus kabupaten dan provinsi Jateng.
Yaitu H. Muhammad Feisal Tamin, matan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Sukarno Putri.
Demikian pula ada informasi bagi para peserta Munas yang berhalangan hadir dapat mengirim “Surat Mandat" untuk memberikan hak peserta kepada ketua PWRI Jateng dalam pemilihan ketua umum nanti.
Mantan Sekda Blora, Bambang Sulistya menyampaikan catatan yang dapat dicatat dan kegiatan Munas PWRI XIV di Jakarta.
Peserta yang diundang untuk mengikuti Munas Setiap Pengurus PWRI kabupaten hanya seorang Ketua atau yang mewakili. Kalau dulu dalam Munas PWRI XIII yang diundang dua orang Ketua dan Sekretaris PWRI.
Kemudian kehadiran para peserta munas XIV baik tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi tidak seperti yang diharapkan oleh panitia Munas karena banyak peserta yang berhalangan hadir mungkin karena faktor psikologis pandemi COVID-19 dan keterbatasan dana untuk para peserta dari pemerintah daerah.
Selanjutnya, Pembukaan Munas XIV PWRI oleh Muhajir Effendy Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia mewakili Presiden RI Ir. Joko Widodo, sedangkan dalam Munas XIII dibuka oleh Bapak Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
Surat mandat dari pemilih untuk memberikan hak pilih bagi yang berhalangan hadir kepada Ketua PWRI Provinsi untuk memilih calon Ketua Umum PWRI tidak disetujui alias tidak berlaku. Sementara dalam Munas XIII pemberian Surat Mandat bisa diterima.
“Dalam pembahasan tatib tidak harus diterimanya proposal bahwa Calon Ketua Umum mendukung 15 provinsi dan 5 OPI,” tulisnya.
Hadirkan dua Tokoh Nasional yang memiliki kualitas sumber daya yang hebat dan profesional serta sama-sama pernah menjadi Menteri Republik Indonesia, yaitu Feisal Tamin dan Marzuki Usman.
“Kalau dulu tahun 2016 hanya calon tunggal, yaitu Bapak Haryono Suyono karena keberhasilan memimpin sebagai Ketua Umum PB PWRI dalam periode pertama dikukuhkan kembali menjadi Ketua Umum PB PWRI untuk pereode 2116-2021,” jelas Bambg Sulistya.
Dikatakannya, sejarah baru bagi organisasi para kaum Wredatama bahwa pemilihan Ketua Umum PB PWRI tidak dilaksanakan secara musyawarah tapi dilakukan secara voting.
Walupun sebelumnya diusulkan oleh utusan dari Pengurus PWRI Sulawesi Tenggara agar pelaksaan pemilihan diarahkan secara musyawarah mengingat kedua kandidat sama-sama memiliki kwalitas yang berbobot. Namun pengajuan tersebut ditolak oleh ketua sidang dan beberapa pimpinan sidang.
Adapun hasil pemilihan Ketua Umum PB PWRI yang dilaksanakan secara voting adalah, Feisal Tam mendapat 87 suara. Marzuki Usman memperoleh 102 suara.
Lebih klanjut disampaikan Bambang Sulistya, bahwa Hasil Munas XIV PWRI yang sangat ditunggu-tunggu oleh para Pengurus dan anggota PWRI seluruh Indonesia selain telah dipilihnya Ketua Umum PB PWRI juga telah disepakati bahwa keanggotaan dari stelsel aktif menjadi stelsel pasif.
Sementara dulu pada Munas XIII telah diusulkan oleh Ketua Umum Haryono Suyono kepada Pemerintah agar para Pensiunan mendapat THR dan gaji ke-13.
Pelaksanaan Munas XIV PWRI 2021 berjalan lancar dan sukses dengan ditandai baru berdera Pataka PWRI dari Ketua Umum sebelumnya Haryono Suyono kepada Ketua Umum Marzuki Usman masa Bakti 2021-2026.
Untuk diketahui, Marzuki Usman lahir 30 Desember 1943 di Mersam, Batanghari Jambi. Anak keempat dari sembilan bersaudara pasangan H.Usman Abul dan Cholijah yang dikenal "Gigih dan Pantang MenyerahH".
Seorang Ekonom dan pakar Pasar Modal, Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan Duke University. Pernah mendapat gelar Sri Paduka Alam Mangku Negeri.
Marzuki pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Indonesia 1998-1999 masa Presiden Bj.Habibie, Menteri Negara Investasi Indonesia 1999 era Presiden Bj Habibie dan Menteri Kehutanan Perkebunan Indonesia 2001 masa Presiden Abdurrahman Wahid.
Ketua PWIRI Blora Bambang Sulistya menyampaikan juga beberapa harapan strategis kepada Marzuki Usman selaku Ketua Umum yang baru untuk segara mendapatkan payung hukum mengenai keputusan Munas yang mengubah keanggotaan dari Stelsel aktif menjadi pasif dengan ikhtiar merubah PP 11/2017 tentang Manajemen ASN atau keluarnya Keppres yang mewadahi ketentuan tersebut.
“Dalam kepengurusan PB PWRI mampu merekrut Feisal Tamin menjadi salah satu Pembina PWRI tingkat Nasional atau Ketua Dewan Penasehat PWRI,” ucapnya.
Kedepan, perlunya merubah nama PWRI menjadi Persatuan Pensiunan Aparatur Sipil Negara (PPASN),karena di dunia internasional yang populer adalalah kata pensiunan dalam organisasi.
Selanjutnya, selalu berupaya memperjuangkan peningkatan kesejahteraan para Wredatama utamanya peningkatan gaji para pensiunan ASN.
“Mumpung masih dalam susana kegembiraan saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak Usman Marzuki sebagai Ketua Umum PB PWRI periode 2021-2026. Semoga amanah dan berkah,” kata Bambang Sulistya. (MC Kab.Blora/Teguh/foto:dok/toeb).
0 Komentar