Ketua Tak Profesional, "Pasopati" Terancam bubar.

 


PATI -pertapakendeng.com, 23 Oktober 2021, Sebulan telah berlalu, pertarungan perebutan kursi ketua Pasopati (Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati) yaitu pada 18/9/2021, namun sejauh ini susunan kepengurusan belum juga terbentuk. 

Rekapitulasi perolehan suara dimenangkan Pandoyo Kades Tegalharjo Trangkil, dengan perolehan suara 214, disusul Sutrisno Kades Sumbermulyo Winong, yang mempeoleh 127 suara.


Dari informasi yang dihimpun pertapakendeng, suara miringpun mencuat di kalangan para Kepala Desa (Kades). Sebagian meraka menyatakan bahwa sebagai Nahkoda Pasopati, Pandoyo dianggap tidak pecus menjaga soliditas serta harmonisasi ke 401 Kades se kabupaten Pati.

"Jangankan mengumpulkan 401 kades, mengumpulkan 14 kades saja belum tentu bisa, ini sebagai pembelajaran berdemokrasi, pemilihan waktu itu bukan karena adanya intervensi dari orang nomer satu di Pemerintahan Kabupaten Pati saja, namun karena harga diri Kades sebagai pemilih hancur ditukar recehan Rupiah, Kades dianggap melawan kebijakan dan bukan mitra yang baik apabila tidak memilih Pandoyo waktu itu", ungkap salah seorang Kades yang enggan disebut namanya.

 Hal senada juga diucapkan oleh Kades lain, "Kalau hanya sendiko dawuh, untuk apa berorganisasi? Nanti seperti Pasopati sebelumnya yang terkesan mandul".

Adalah tantangan berat bagi Pandoyo untuk menyatukan Kades yang tergabung dalam organisasi Pasopati. Bagaimana tidak?  kelompok 127 yang  membangun ikatan sumpah serapah  bersatu membangun solidaritas adalah simpatisan Sutrisno yang militan. Dengan semboyan "Seboyo Pati Seboyo Mukti", mereka siap jadi oposan dalam tubuh Pasopati, tanpa mengenal bargening dan jual harga diri.

 (team)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html