Haji Sulkan, Mantan Kades Guwo, Akhirnya Buka Suara: Kalaupun Diganti 1 Milyar Saya Gak Mau.
PATI- pertapakendeng.com, 29/10/2021,
PATI - Beragam suara sumbang di tengah masyarakat menanggapi pencabutan paksa tiang listrik yang sampai hari ini mencapai 60an tiang. Berdasar pantauan awak media memang benar, Fakta di lapangan puluhan tiang listrik telah tercabut dari tempatnya. Tudingan pun mengerucut kepada Haji Sulkan, seorang mantan Kepala Desa (Kades) Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu.
Sebagian masyarakat kemudian coba berasumsi bahwa aksi ini dilatarbelakangi kalahnya Haji Sulkan pada pertarungan perebutan kursi nomor satu di desa tersebut pada 10 April lalu.
Kades Desa Guwo, Sutaji, menyebutkan, bahwa berdasar laporan warga, ada 125 tiang lampu yang akan dicabut. Itu mencakup RW 1-6 di desa tersebut. Pihaknya dan warga berharap tak ada pencabutan lagi setelah 60 tiang yang dicabut ini.
"Agar tidak terjadi pencabutan pal lagi akan kami sikapi dengan musyawarah desa (musdes), untuk mediasi, biaya yang dikeluarkan Bapak Haji Sulkan itu berapa, rencananya kami akan mengganti dengan dana desa", tutur Sutaji.
Lebih lanjut kata Sutaji, "Ini kan dinikmati banyak masyarakat, pal yang didirikan juga di tanah masyarakat, kami anggap ini sudah menjadi milik desa, karena itu, kalau pal dicabut paksa, jangan lah, Kalau minta ganti rugi, akan kami rembuk dulu. Karena kalau dicabut, jalan ini juga akan gelap", ucapnya.
Pengadaan tiang listrik itu memang merupakan dana pribadi dari mantan lurah. Hal ini diketahui dari program desa yang tidak ada pengadaan tiang listrik di titik titik yang dicabut.
Media pertapakendeng.com mencoba cari kebenaran dari informasi yang masih simpang siur tersebut. Sampai akhirnya ketemu langsung kepada Haji Sholkan, mantan kades Guwo. Diapun menceritakan awal mula pendirian tiang listrik yang mencapai 125 titik tersebut. Dengan nada lantang, Dia mengatakan, bahwa apa yang dilakukan tanpa adanya provokasi dari pihak lain, itu murni niat dari hati nuraninya.
"Apa yang saya lakukan ini tanpa adanya provokasi dari pihak lain, itu murni niat saya sendiri, dan yang perlu diketahui, bahwa pemasangan tiyang lampu jalan adalah murni uang pribadi saya dan tanpa menggunakan sumber dana lain, baik keuangan desa atau bantuan dari pihak lain", tegas Haji Sulkan.
"Sebanyak 125 titik tiyang yang dipasang selama saya menjabat kades dua periode, itupun bertahap, karena dana saya pribadi, sampai terpasang
sejumlah 125 titik, jarak tempuh mencapai 6 km, menggak-menggok gitu mas, pemasangan tersebut menelan biaya mencapai 350 jt sampai 400 jt", imbunya,
Pertapakendeng.com coba bertanya, andai desa mengganti biaya tersebut apakah Pak Mantan berkenan menghentikan pencabutan tiang tiang itu?
"Dapat duit dari mana mas? Bondodeso itu cuma 2h, selama 6 tahun hanya laku disewakan 135jt, bagaimana bisa ganti biaya sampai 375jt? Petinggi Guwo ape tuku pecel iku ra iso mas", tuturnya lantang.
"Saya ini jadi orang sudah berusaha baik, meneng, ngalah, eeee....malah saya difitnah, dielek elek ngalor ngidul, dibilang saya korupsi, menjajah selama 12 tahun, lha wong pasang tiang itu duit saya pribadi kok", ungkapnya kesal.
Pertapakendeng tanya lagi, kalo diputus semua nanti rumah pak mantan juga padam dong?
"Ya biar adil aja, semua padam ya gak apa apa, soal mau diganti satu miliar-pun saya gak mau, saya punya harga diri mas, lagian uangnya dari mana?", ucapnya ketus.
(Ruslan/Sumadi)

1 Komentar
Wis angel petinggi milyarder BOS proyek ruwet
BalasHapus