Aksi Unjuk Rasa Dari Mahasiswa Pemilik Negeri Mee-Pagoo Dan Lapagoo Peduli Ekonomi Papua, Di kota Makassar.

 




pertapakendeng.com, Selasa, 12/10/21,

MAKASSAR - Puluhan Mahasiswa Pemilik Negeri Mee-Pagoo dan Lapagoo Peduli Ekonomi Papua, yang dipimpin Yakobus Tagi (bertindak selaku Jendlap) dan Evan Maria (bertindak selaku Kordlap), Menggelar aksi unjuk rasa di Perampatan Jl. Pettarani dan Jl. Letjen Hertasning, Kel.Masale, Kec. Panakkukang Kota Makassar, terkait PT.TANI MURNI INDONESIA akan membawa Dampak Buruk Pada Rakyat Proletariat Pegunungan Tengah Papua. Senin (11/10/21) sore.


Aksi dilakukan dengan berorasi secara bergantian dengan menggunakan mega phone, serta membentangkan spanduk dan mengusung famplet yang bertuliskan kritikan - kritikan yang di tujukan kepada PT. TANI MURNI INDONESIA dan Pihak Pemerintah Kabupaten Dogiyal dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.


Dari pantauan awak media, Peserta aksi tampak menggelar Spanduk dan Pamflet yang bertuliskan, #Forum Solidaritas Mahasiswa Papua di Kota Makassar, menolak PT. TANI MURNI INDONESIA, yang beroperasi di wilayah Mee Pago dan Lapagoo, #Otonomi saya tolak apalagi PT. TANI MURNI INDONESIA. 


Dalam aksi tersebut, Yakobus Tagi meminta dalam orasinya menuntut Wilayah Mee-pagoo dan lapago bukan tanah kosong.Tanah Dogiyai dan Jayawijaya bukan Lahan untuk Berbisnis. DPRD Kabupaten Dogiyai dan DPRD Kabupaten Jayawijaya segera mendukung Aspirasi Mahasiswa dan Masyarakat untuk menolak surat Izin PT TANI MURNI INDONESIA dan tarik kembali ijin yang sudah diberikan oleh Jakarta. Pemerintah Kabupaten Dogiyal dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya segerah ambil alih dan menindaklanjuti Penolakan oleh masyarakat dan Mahasiswa kepada pemimpin PT.TANI MURNI INDONESIA bahwa segera tutup,


"Dinas Pertanian Kabupaten Dogiyal dan layawijaya Segera menolak Ijin PT. TANI MURNI INDONESIA. Hentikan Operasi PT.TANI MURNI INDONESIA di Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Jayawijaya bahkan Di seluruh Tanah papua. Kehadiran Perusahan ini Merusak lingungan hidup tanpa reboisasi adalah musuh orang papua maka halik melawan PT.TANI MURNI INDONESIA menolak dan cabut surat izin usaha milik negara kolonial indonesia. Serta Ijin yang diberikan oleh Jakarta kepada PT.TANI MURNI INDONESIA dianggap llegal karena tidak kompromi/sependapat dengan Masyarakat Mee-pagoo dan Masyarakat Lapagoo. 


Sekira Pukul. 15.18 Wita, para peserta aksi membagi - bagikan selebaran kepada pengguna jalan untuk mencari perhatian kepada pihak pemerintah maupun Media. (**)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html