Warga Desa Sriwulan Berharap Tanggul Rob Segera Dikerjakan, Kalau Tidak, Desa Kami Tenggelam
Pertapakendeng.com,
DEMAK - Masyarakat Sriwulan Sayung dan sekitarnya (15 ribu orang) tiap hari semakin menderita, setiap hari-hari Rob menggenangi pemukiman masyarakat Sriwulan, Sayung dan sekitarnya kebanjiran. ditambah lagi dengan diterapkannya PPKM selama ini, masyarakat semakin sulit ekonominya.
Bahkan pihak pemerintah sudah memberikan sosialisasi kepada kami mengenai tanggul rob tersebut, dan kami sudah berharap masalah penderitaan selama ini bisa terentaskan.
Kami butuh penaganan tanggul robnya sekarang dan bukan menunggu tanggul laut yang belum tahu kapan selesainya.
Meskipun pemerintah segera mempercepat pembangunan tanggul laut sesuai harapan warga, namun 11 desa yang terletak di kecamatan Sayung Demak, tergenang air rob sehari harinya tak kunjung surut, membuat aktifitas warga sangat terganggu. Bahkan kekhawatiran warga semakin terlihat dengan naiknya rob di beberapa wilayah desa di kecamatan Sayung Demak.
Desa sriwulan kecamatan Sayung Kabupaten Demak adalah salah-satu desa yang terdampak paling parah akibat banjir rob menjadi langganan tiap tahunnya.
Kepala Desa Sriwulan, Zamroni, saat wawancara dengan awak media di kediamannya, Senin (6/9/2021) menjelaskan, "rob sedang menjadi masalah dunia, karena dampak dari pemanasan global", ungkapnya.
"Pihak BBWS dan PSDA bersama kami sempat rapat di kecamatan Sayung, hasilnya satu konsep, saya minta jalan dari desa trimulyo sampai wedung diteruskan kembali, karena pada dasarnya penanganan rob yang Semarang Tenggang dan Kali Sringinitu tahap kedua, kami tahap Satu", tambahnya.
"Ini semua sudah diprogramkan, sudah ada lelang bahkan sudah ada pemenang tendernya, yaitu Hutama Karya, persiapan Kabupaten pendampingan pembebasan lahan saat itu sudah siap, tahu-tahu pada saat kunjungan Pak Jokowi bersama Menteri PUPR ada kabar untuk ditinjau kembali, tapi sebagian wilayah tetap digarap karena refocusing”, ungkap Zamroni lebih lanjut.
Diharapkan penanganan rob sudah ada tolok ukur, makanya ada normalisasi kali Babon kemudian ada penanganan di desa Sayung untuk banjir.
Saat mendengar rumor bahwa program ini akan ditinjau ulang oleh menteri PUPR, Zamroni sempat shock dua minggu karena sudah memperjuangkan warga Sriwulan, namun hasilnya sia-sia.
"Masyarakat Sriwulan kecewa luar biasa", Paparnya dengan nada sedih.
“Ya Kembali itu tadi ketika Pak Jokowi mengunjungi Sriwulan, program pembangunan tanggul rob yang sudah siap semuanya akhirnya melalui Menteri PUPR ditangguhkan, hal ini membikin warga Sriwulan sangat kecewa sekali, bahkan saya pernah pasang spanduk besar melintang di bawah gapura Selamat Datang Kabupaten Demak bertuliskan “JANGAN TENGGELAMKAN KAMI“, sampai-sampai anggota Dewan pun pada datang ke sini, termasuk Pak Ganjar Pranowo", ujar Zamroni.
Kami pernah menyampaikan terkait SILFA yang dananya triliunan. Kalau hanya dana 500 milliar untuk mengatasi banjir rob di Sriwulan itu kecil," Tegas Zamroni.
BBWS merespon, tapi semua kewenangan ada di PUPR, padahal itu semua kontrak sudah pada maret 2021 untuk pembangunan tanggul rob. Lalu ada revisi -revisi dan anggaran tidak hanya 350 milliar, dan kalau aja diterealisasi masyarakat sini luar biasa senangnya.
Bahkan saya sudah planning mengundang Pak Ganjar dan Gus Munif untuk syukuran, namun semuanya buyar karena pembangunan diprioritaskan untuk tol tanggul laut", tandas Kepala Desa Sriwulan kecewa.
Kini masyarakat Desa Sriwulan Sayung kab. Demak hanya bisa berharap penanganan tanggul rob di Sriwulan Demak untuk segera pemerintah mewujudkannya", pungkas Zamroni Kepala Desa Sriwulan.
(Bledex)
#poeroneto.
0 Komentar