Gerak Cepat Panglima Pasopati Usai Ditetapkan Sebagai Pemenang, Rencana Kerja Kedepan Segera Diagendakan.

 



 Pati- Rabo, 22/9/2021,

 Mengacu pada tata tertib yang sudah disepakati oleh Majelis Pasopati (Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati ), rekapitulasi yang diumumkan panitia penyelenggara, Senin 20/9/2021, adalah keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun,

kemenangan mutlak yang diperoleh Pandoyo Kades Tegalharjo kecamatan Trangkil memperoleh suara 214, melesat jauh dibanding perolehan suara 4 orang kandindat calon yang lain.

Panitia penyelenggara mengumumkan secara resmi dengan disaksikan oleh banyak orang. Usai rekapitulasi di kantor Pasopati Pati, Pandoyo, Calon Terpilih, lakukan gerak cepat dan tepat tidak tanggung-tanggung bagaikan kuda lari kondisi haus tanpa berpikir panjang meluangkan waktu menemui ketua Paguyuban Kecamatan Pasopati satu per satu.


Sesuai dengan visi dan misinya sewaktu sosialisasi di berbagai titik kecamatan, banyaknya program yang disampaikan, bukan sekedar janji untuk mencari simpati tapi harus terbukti. "kehidupan itu saling asah, asih dan asuh, bagian dari kehidupan sebagai mahluk sosial yang harus kita ke depankan yaitu, hablumminnallah hablu minnannas", ungkap Pandoyo saat ditemui awak media.


Salah satu tekad bulatnya adalah merangkul dan menyamakan fisi dan misi untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas nama besar Pasopati, "tidak hanya cukup semboyan bagaikan tong kosong berbunyi nyaring, tapi semua yang saya ucapkan mengedepankan kerja sama membangun komunikasi yang kita utamakan", imbuh nya.


"Karna sehebat apa pun kekuatan tidak ada yang mampu dan bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi selain kerja sama dan saling bahu- membahu", pungkas Pandoyo.


Senopati Pasopati Pandoyo siap mengakomodir masukan dari temen- teman Kades yang selama ini banyak keluhan yang dirasakan terutama tentang kebijakan pemerintah yang masih jauh berpihak terhadap masyarakat bawah. Mampukah sang senopati Pasopati melawan kebijakan yang bersebrangan dengan aturan?? Apakah hanya cukup menundukkan kepala alias sendiko dawuh?? Kalau hal ini terjadi paguyuban Pasopati akan lebih hancur porak- poranda bagaikan pohon yang besar tersambar petir dan angin beliung.

 (Ki Suro Manguntopo)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html