Diduga Intervensi Menjelang Pemilihan Ketua Pasopati, Hariyanto, Bupati Pati Mencederai Nilai Demokrasi.
PATI- pertapakendeng.com, Jum'at 17/9/2021,
Netralitas Hariyanto, Bupati Pati, diragukan oleh banyak pihak, terutama di kalangan para Kepala Desa maupun Para Mantan Kepala Desa (Permandes). Pasalnya, mencuat kabar mengejutkan dengan beredarnya rekaman percakapan Bupati yang mengintervensi para Kepala Desa, menjelang pemilihan Ketua Pasopati periode 2021/2027.
Informasi berkembang dan sudah menjadi konsumsi publik, bahwa Bupati Pati merekom salah satu Kepala Desa untuk maju dalam bursa persaingan perebutan kursi Ketua Pasopati.
Perilaku tak mengedukasi menuju azas demokrasi yang dilakukan oleh orang nomor satu di Pati ini disayangkan oleh banyak pihak.
"Intervensi Bupati ini terbongkar karena ada salah satu kades yang diusung Pendopo, reaksi keras dari para Kepala Desa dan menyayangkan tindakan tersebut, banyak kades yang dikasih tau lewat telpon seluler untuk mendukung salah seorang calon Ketua Pasopati", ungkap seorang kades yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk melengkapi kebenaran informasi tersebut, pertapakendeng mencoba investigasi di beberapa wilayah. Tak sia-sia, dari hasil penelusuran di beberapa wilayah kecamatan menemukan informasi bahwa Bupati Pati, Hariyanto, berperan langsung mengintervensi para camat untuk memenangkan jagonya. Keterangan ini sudah beredar luas dan menjadi konsumsi publik di kalangan masyarakat Pati.
Dugaan Keterlibatan K1 ini semakin gamblang, dengan adanya salah seorang kepala desa yang menginformasikan, bahwa, Selasa malam 14/9/2021, Hariyanto, Bupati Pati, mengundang salah satu calon Ketua Pasopati, tidak ada lain adalah calon dukungannya, "besuk (Rabu jam 10,00 15/9/2021. red) ketemu di Pendopo".
"Dipanggil ke Pendopo tersebut untuk meminta data nama-nama Kades yang tidak memilih jagonya atau kades yang masih ngambang/ragu-ragu", ungkap salah satu kades yang enggan disebut namanya.
"Karna saat itu salah satu kades dimintai datanya untuk bekal menghadap Bupati Haryanto", tambahnya.
"Ini tidak pantas dilakukan oleh orang nomor satu di pemerintahan kabupaten, terlalu banyak campur tangan, yang seharusnya sebagai pelindung dan mengayomi semua masyarakat, tapi langkah yang diambil justru mengundang kontroversi dan berpotensi memecah belah antar kades satu dengan lainnya", ungkap seorang mantan Kades yang enggan disebut namanya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, "harapan kami, Kepala Daerah bisa menjaga netralitas seorang pemimpin, demi kondusifitas Pasopati dan Pati kedepan".
Sementara Bupati Pati sendiri belum memberikan tanggapannya saat dikonfirmasi oleh pertapakendeng melalui percakapan singkat whatsapp.
(Pertapakendeng/Team)
0 Komentar