Hampir Dua Bulan Tanpa Panglima, Pasopati Bagai Kapal Tanpa Nahkoda

PATI- Senin,16/8/2021, Pertapa Kendeng.com, ( PKg )News.com. 

Perbincangan dengan topik kapan  diagendakan pemilihan Ketua Paguyuban kepala desa sekabupaten Pati (Pasopati), dan siapa yang akan mendudukinya sedang bergulir di kalangan kepala desa dan para mantan kepala desa sekabupaten Pati. Hampir tiada hari tanpa menyoal calon panglima Pasopati.

Dengan berakhirnya masa bakti jabatan ketua Pasopati, Dwi Totok HP, S.Pd. pada tgl 12 juli 2021, praktis Pasopati mengalami kekosongan kepemimpinan. 

Dengan semangat 45, pertapakendeng mencoba cari informasi seputar kekosongan kepemimpinan Pasopati tersebut.

Sampailah penelusuran pertapakendeng kepada Nabiyanto, penasehat Pasopati. Mantan Kades Margorejo ini membenarkan adanya kekosongan ketua Pasopati karna situasi PPKM.

Pertapakendeng melanjutkan pnelusuran berikutnya dengan konfirmasi langsung pada Dwi Totok HP, S.Pd., mantan Ketua Pasopati periode 2015 / 2021. 

• Wakil Ketua DPRD Jepara Hadiri Pembukaan JIF-BW 2025, Dorong Keterlibatan Seluruh Produsen Lokal*
• Ketua DPRD Jepara Hadiri Dialog Bupati dengan PMA dan PMDN, Dorong Strategi Peningkatan PAD
• Ketua DPRD Jepara Sampaikan Masalah Jalan Jepara-Kelet ke Gubernur Jateng
• Anggota DPRD Pelalawan Ipan Supratman Bagikan Sembako di Kelurahan Langgam korban banjir

Menurut Dwi Totok, "pada 07 juli 2021saya telah mengirimkan surat secara resmi berikut akte notaris dan AD/ART-nya, Surat tersebut  saya serahkan kepada penasehat Pasopati ( Muballigh), Sekertaris Pasopati (Pandoyo), Danu kades Panjunan, dan Kades Lengkong'', ungkap  Dwi Totok.

"Surat tersebut berisi saran dan rekomendasi saya selaku mantan ketua Pasopati kepada para penasehat dan pembina Pasopati agar bersamaan berakhirnya masa Bhakti jabatan saya di Pasopati, bisa segera dilakukan pemilihan ketua Pasopati baru, agar Pasopati tidak mengalami kekosongan kepemimpinan", lanjut Dwi totok.

.

Sampai dengan berita ini diturunkan, Pasopati yang menaungi 401 desa dan 5 kelurahan ini masih kosong kepemimpinan, bagai kapal tanpa nahkoda.

(Ki Soero Mangoen Topo)