Demam Setelah Diseruduk Banteng, Ganjar Pranowo Berdingin Diri Di Bawah Pohon Beringin.

 

Pertapakendeng.com,

JAWA TENGAH- Ditendang banteng, Ganjar terpental jauh melesat mendirgantara, kini Ganjar tersandar di bawah pohon beringin dengan angin spoi-spoi menempanya menjelma sebagai pengembara sakti mandraguna.
Ganjar adalah sosok yang masih steril dari perilaku kotor jauh dari para tokoh nasional yang menyandang gelar koruptor. Banyak asumsi bahwa "Ruh Joko Widodo Ada Pada Ganjar Pranowo".
Bukan tanpa alasan, pasalnya, jiwa sederhana dan suka blusukan dari kampung ke kampung sampai minta ijin nebeng makan di rumah warga-pun hal biasa baginya. Bukan sekedar "Baliho Besar Terpampang Di Tiap Perempatan" tanpa kenal rakyat kebanyakan, tapi "Sedikit Bicara Banyak Kerja" demi tercapainya perubahan secara nyata.

"Rakyat tak kenyang dengan baliho, Rakyat butuh dekat dengan pemimpin, seperti moto orang jawa manunggaling kawulo kelawan gusti", ujar seseorang yang sebel lihat baliho terpasang di tiap gang.

"Baliho Puan mengalahkan google maps", ujar seseorang di WAG Klaten.

Warga Jateng bahkan menyarankan agar Ganjar abaikan nyanyian Bambang Pacul, Politisi sekaligus Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah, yang gencar mencerca Ganjar melalui video yang tersebar di youtube.

Pertapakendeng.com coba nimbrung di obrolan warung kopi pinggir jalan. Dalam obrolan mereka asik memperdebatkan bakal calon Presiden 2024 mendatang. Meski berpenampilan ala sepulang merumput untuk kambing dan sapi piaraan, namun tak kalah seru dibanding obrolan tengah malam di tv one.

Mury, pemilik kambing enam ekor ini coba melempar pertanyaan di tengah serunya perdebatan, "coba kamu pilih mana antara Puan, Anis Baswedan dan Ganjar?", kata Murry .
Spontan kang Sarwo, penggarap sawah Kaji Zaeni ini nerocos, "yo Ganjar to yo!", (ya Ganjar lah!).

• Renungan Keprihatinan: Indonesia dan Bayang-bayang Korupsi
• Anggota Kantor Media Bersama Gelar HPN 2025 di Gedung Korpri
• Ketika 13 Pelajar SMP Dramatic Reading Surat Pramoedya
• Wujud Syukur Jalan Dibeton, Warga Getas Gelar Tumpengan

Ki Soero Mangoen Topo, mantan orang nomor satu di desa Sumbermulyo, Tlogowungu, Pati, coba menerangkan ketiga sosok di atas, "begini, saya yang cukup banyak makan asam garam perpolitikan di Indonesia, kalo Anis Baswedan jelas gak mungkin masuk di hati rakyat Indonesia karena konotasinya yang identik dengan gembala onta, kemudian untuk Puan juga hanya dikenal rakyat dari banyaknya baliho di tiap gang, rekam jejak dan kontribusi untuk negara itu apa?,
Soal Ganjar Pranowo, mbah Gundul yang mantan kades Sumbermulyo ini membeberkan, bahwa Garwo (Ganjar Pranowo), adalah sosok yang sangat dekat dengan rakyat, sangat banyak warga yang WAG (wapri) kepada ganjar dijawab dan langsung diatensi, sosok yang masih bersih dari korupsi, rekam jejak dan kerja nyata yang dirasakan oleh masyarakat Jawa Tengah sangat bisa dirasakan, jadi bicara Ganjar Pranowo saya kira gak beda dengan Joko Widodo, bahkan sudah banyak kalangan yang mengidentikkan bahwa "ruh Joko Widodo ada pada pribadi Ganjar Pranowo", ungkap mbah Gundul.

Sebagai contoh salah seorang warga tegal yang mengadu pada Ganjar, "Kalo saya lapor persoalan pungli kapal dari Tegal, apakah bapak terima langsung laporan kami?" tanya warga tegal.

"Saya terima langsung, saya bereskan, saya sikat dari Jawa Tengah", jawab Ganjar tegas.

Lalu, lanjut mbah Gundul, pungli jembatan timbang, pungli KTP, dan pungli gesek mobil dan motor di Samsat sudah banyak perubahan.

"Untuk itu, pada 2024 Ganjar Mangkat, karena kadung di hati rakyat", pungkas mbah Gundul.

Sementara, dalam poling di medsos tentang
"Siapa Calon Presiden Indonesia 2024 Pilihan Rakyat"

- Ganjar Pranowo 73.0%
- Anies Baswedan 13.3%
- Prabowo Subianto 4.7%
- Muhaimin Iskandar 2.0%
- Erick Thohir 1.5%
- Puan Maharani 1.1%
- Airlangga Hartato 1.0%
- Luhut Binsar Panjait 1.0%
- Ridwan Kamil 0.9%
- Tito Carnavian 0.7%
- Surya Paloh 0.3%
- Amin Rais 0.3%
- Chairul Tanjung 0.2%

Total suara: 10472

Dengan demikian, Ganjar Pranowo jauh melesat meninggalkan Puan yang hanya menempati posisi 6, dengan 1.1%.
Apapun itu, yang pasti penentuan ada di tangan rakyat, siapa yang nantinya dipercaya mengemban amanat.
Penulis: Sumadi