Budaya Tanam Pohon Sebagai Implementasi Sedekah Bumi Dan Pelestarian Alam.
Budaya Tanam Pohon Sebagai Implementasi Sedekah Bumi Dan Pelestarian Alam.
BLORA- pertapakendeng.com, Pemahaman bahwa bulan Muharam adalah bulan berbagi, kepyur atau bulan bersedekah sudah menjadi budaya masyarakat, terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
Untuk ikut membumikan hal tersebut, Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora H. Bambang Sulistya bersama Bukit Effendi, Ketua RW V Perumnas Karangjati Kecamatan Blora dan penanggung jawab kebersihan Taman Perumnas melaksanakan kegiatan sedekah bumi yang implementasinya menanam tanaman buah-buahan di Taman Perumnas.
Adapun bibit yang ditanam berupa tanaman jambu kristal, kelengkeng, durian, dan jambu madu.
"Memang di taman Perumnas yang merupakan Taman Masjid Nurul Falah sudah ada tanaman buah-buahan yang lain," kata Bambang Sulistya, Kamis (12/8/2021).
Disebutkan antara lain; tanaman jambu air, jambu klutuk, sawo (kecik jawa dan sawo Belanda), alpukat, mangga (Purbalingga,gadung, tali jiwo, hijau), blimbing (wuluh dan Demak), kurma, nangka, dan jeruk Tanggel.
Menurut mantan Sekda Blora itu, penghijauan Taman Perumnas itu sejak awal diprakarsai dan digerakkan oleh Ketua RW, kemudian penanaman tanaman mendapat dukungan warga 9 RT. Terutama oleh ibu-ibu yang dengan ikhlas menyumbangkan tanaman untuk bersama-sama melaksanakan gotong royong menanam di Taman.
Bahkan saat ini, lanjut dia, taman telah mampu menghadirkan berbagai jenis burung mulai dari burung emprit, gereja, emprit kaji, perkutut, kutilang, derkuku, dan burung merpati.
"Aktivitas kegiatan menanam tanaman di taman selain akan menciptakan lingkungan yang indah, asri, nyaman, udara bersih, dan sejuk karena banyak menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi kehidupan baik binatang maupun manusia juga dapat menyimpan air," jelas dia.
Di samping itu menanam tanaman merupakan sedekah yang dampaknya sangat dirasakan bagi kehidupan dan pahalanya mengalir berkelanjutan.
"Sebagaimana disebutkan dalam Hadist Riwayat Bukhari, barang siapa di antara orang muslim yang menanam pohon atau tumbuhan lalu buahnya dimakan oleh burung, manusia atau binatang maka tidak lain baginya adalah sedekah," ungkap dia.
Demikian pula aktivitas menanam dalam kehidupan sebenarnya juga merupakan sunatullah. Seperti dalam cerita sufi, ketika seorang nenek yang sudah tua renta tinggal menunggu panggilan dari langit sedang menanam sebuah tanaman buah-buahan, kebetulan ada seorang anak milineal mendekati ke tempat nenek yang sedang menanam.
Lalu lanjut dia, si anak bertanya kepada nenek, apakah besok nenek akan bisa menikmati hasil buahnya. "Dengan sangat bijak nenek hanya menjawab tugasku hanya menanam namun hasil buahnya saya tiadak tahu siapa yang akan menikmati, seperti halnya saya makan buah hari ini, saya juga tidak tahu siapa yang menanam tanaman yang buahnya saya nikmati," tuturnya.
Diungkapkan oleh Bambang Sulistya, belajar dari hal tersebut pihaknya mengajak, mari dalam masa pandemi Covid-19 jadikan bulan Muharam sebagai momentum bangkitnya gerakan untuk melakukan sedekah bumi dengan membudidayakan kegiatan penanaman tanaman.
"Selain kita mampu menanam tanaman, mudah-mudahan kita juga masih diberi kemampuan untuk menanam kebaikan di dalam kehidupan di masyarakat yang saat ini sedang menderita. Kapan saja dan di mana pun kita berada siap melaksanakan Sedekah Bumi," tutup (MC Kab. Blora/Teguh).
(Sukisman)
0 Komentar