Ucapan Selamat Dirgahayu Partai Komunis Tiongkok Oleh Megawati Menuai Kontroversi
Ucapan Selamat Dirgahayu Partai Komunis Tiongkok Oleh Megawati Menuai Kontroversi
Pertapakendeng
Sabtu 03 Juli 2021
Video yang berdurasi 2 menit hari ini, Sabtu 03 Juli 2021, berisi Ucapan Selamat Dirgahayu Partai Komunis Tiongkok Oleh Megawati Sukarno Putri Menuai Kontroversi .
Di unggahan video tersebut, ketua Umum Parta PDI-P itu berbunyi "Kami mengucapkan dirgahayu 100 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok,masyarakat dunia di berbagai negeri saat ini kita sedang menyaksikan sebuah peristiwa bersejarah yaitu berbagai kemenangan yang telah dicapai oleh rakyat Tiongkok di bawah kepemimpinan yang Mulia Bapak Xi JinPing. Sekretaris Jendral Komite Central Partai Komunis Tiongkok. Presiden Republik Rakyat Tiongkok. ......"
Itulah bagian awal pemberian selamat Dirgahayu untuk Partai Komunis Tiongkok oleh Megawati Sukarno Putri, yang menuai beragam tanggapan di dunia maya. Dalam percakapan pesan singkat WhatsApp GJL Lintas Jawa, muncul tanggapan dari JOGJA JOHANES "hidup bermasyarakat memang sudah sewajarnya jika bs saling menghormati.
ada yg ulang tahun ya kita ucapkan selamat, ada yg duka cita hendaknya kita ikut berempati dg yg sdg berduka ...
adakah yg salah dr video ini ?".
Gus Mus: Ya,gimana ya ? Susah juga sih ngebilangnya. Iya sih, pemberian ucapan selamat merupakan bentuk penghormatan sbg sesama anak manusia. Tapi ada kekhawatiran gak sih, bhw pemberian ucapan selamat ini sbg bentuk pengakuan ? Lagi pula, kenapa hrs selalu ke Tiongkok ? Kepada partai2 lain di negara2 lain selain Tiongkok apakah dilakukan juga ? Sebagai bangsa yg beragama rasanya wajar jika punya kekhawatiran bahwa ini merupakan bentuk pengakuan, dukungan, dan kecenderungan.
Sumadi: Menurut analisis saya, bahwa dengan pernyataan megawati, memberikan selamat dan penghormatan kepada Sin Jin Ping selaku kepala negara yang sukses membawa RRC menjadi negara maju dan sejahtera adalah hal positif. Karena tidak mungkin kita berkiblat pada pemimpin negara yang tidak mampu membawa negara maju apalagi mengalami kemunduran. Namun adalah kebodohan menjadi nampak ketika megawati mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi/penghormatan terhadap Partai Komunis. Karena Komunis adalah partai yang pernah menorehkan sejarah kelam di Republik Indonesia. Melukai hati dan bahkan (terlepas secara politis siapa yang benar) melakukan pembantaian massal dan kejahatan kemanusiaan luar biasa yang keberadaan bahkan namanya haram, terlarang eksis di Republik Indonesia. Bahkan hanya ditulis di tembok atau di manapun di zona integritas RI itu jalas tidak diterima adanya. Jadi jelas, megawati menunjukkan kebodohannya, baik secara intelektual, sosial, politik maupun budaya.
Ini menjadi indikator bahwa megawati menurunkan kepercayaan publik pada Partai berlogo Banteng, serta fanatisme masyarakat menjadi hilang. ke depan Indonesia tidak mungkin dipimpin oleh partai banteng.
Megawati perlu belajar.
Kalau pemilu 2019 saya pilih PDI itu bukan Karena saya setia partai, tapi karena RIYANTA Sang Pelopor yang mengedukasi masyarakat jadi cerdas dan jangan melanggar hukum, dengan slogan "Seng Salah Disalahke, Seng bener dibenerke" dan juga JOKOWI Orang baik dan berani.
Puji Daryana Purwodadi: Sudah menjadi barang lumrah antar parta besar dunia saling ngasih selmat
Puji Daryana, melanjutkan, Jujur, partai kumunis china suskses bangun negaranya menjadi negara super power
Sumadi: China sukses bukan karena komunis, tapi pemimpin negara tersebut yang berintegritas. Sama halnya, Indonesia sekarang maju bukan karena PDI tapi karena JOKOWI HEBAT. jadi bedakan.
Apakah hebat kita memberikan penghormatan pada zionis yahudi?
Tentu tidak.
Saya, lanjut Sumadi, suka jokowi, saya acungkan jempol untuk ahok. Apapun agamanya. Tapi untuk komunis tidak ada dan tidak berhak dihormati, karena sudah menjadi Partai terlarang oleh undang undang.
Berzina dilarang agama, tidak mungkin saya memberikan selamat atas hari Bebas Sex sedunia.
Puji Daryana menimpali, Kalau di Indonesia yg berkhianat PKI mas
Sumadi: Partai komunis itu sudah jadi partai terlarang berdasar undang undang.
Hormati undang undang.
Tari: Bukan Partai komunisnya yg sukses mimpin,tpi pemimpinya yg berintegritas itu betul. Jokowi milik msyarakat,dri berbgai partai .
JOGJA JOHANES: buat sy, pendpt pak @Sumadi itu terlalu jauh menilainya ...
sy tdk mengenal scr dlm pribadi ibu Mega, ttp sy percaya betul bhw sikap dr ibu Mega dlm memberikan ucapan selamat ulang tahun adl bagian dr tata krama hidup manusia sbg makhluk sosial dlm hal ini sesama Ketum Partai ...
jd, mnrt sy, ucapan spt ini tdk perlu dibawa² ke ranah politik.
sikap Indonesia sdh jelas dan tegas, tdk menerima sistem pemerintahan komunis.
Taufiq Mondoliko "Maaf bos....Bu Megawati itu salah satu Ketum partai politik jadi bisa di sangkut pautkan dengan politik", pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, silang pendapat terus bergulir.
(Pertapakendeng/team)
0 Komentar