Salah Satu Tujuan Adanya Literasi Digital Menangkal Hoax
Salah Satu Tujuan Adanya Literasi Digital Menangkal Hoax
Pertapakendeng
PEMALANG- Minggu, 04 Juli 2021
Dalam rangka menyikapi informasi hoax,penipuan daring,ujaran kebencian dan radikalisme berbasis digital yang marak di masyarakat,Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan wibner dengan tema"Literasi Digital Menangkal Hoax".
Menurut Karyadi prayitno panitia kegiatan wibner dari Kab. Pemalang mengatakan "tantangan di ruang digital di tanah air saat ini semakin besar ,konten-konten negatif terus bermunculan ,kejahatan Digital terus meningkat,hoax,ujaran kebancian dan radikalisme dll", ujarnya.
Bagi sebagian orang, literisasi digital kerap dianggap kemampuan untuk mengoperasikan suatu teknologi pada kehidupan sehari-hari ,namun pemahaman itu kurang tepat ,sebab kemahiran dalam menjalankan internet pada pengguna teknologi juga dituntut untuk bisa bertanggungjawab ketika menggunakannya.
Guna mendukung terwujudnya literisasi digital,kementrian komunikasi dan informasi (Kominfo) meluncurkan program Literisasi Digital Nasional. Adapun program ini adalah hasil kerja sama Kominfo dengan Jaring Pegiat literisasi Digital (Japalidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional literisasi Digital. Melalui program itu Kominfo meluncurkan seri modul literisasi digital yang berfokus pada empat tema besar, yakni cakap bermedia digital,budaya bermedia digital,etis bermedia digital dan aman bermedia digital,dengan seri modul tersebut diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan dunia digital secara baik, produktif dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya, berbangsa serta bernegara dalam rangka memberikan sosialisasi dan pedoman secara menyeluruh .
Keminfo memberikan modul tersebut menjadi rangakian seri wibner yan bertajuk "Indonesia Makin Cakep Bermedia"
Adapun di kabupaten Pemalang wibner itu diadakan dari tanggal 1juli 2021 s/d 30 juli 2021, dan dilaksanakan satu Minggu 3 kali, yaitu pada hari Selasa, Kamis dan Jum'at, dengan tema yang berbeda beda dan juga narasumber yang berbeda pula. Dengan harapan biar masyarakat cerdas secara Etic dan bermedia secara santun.
(Slamet)
0 Komentar