Di Tengah Eloknya Hutan Manggrove, ALMI Belajar Mengasah Diri
Di Tengah Eloknya Hutan Manggrove, ALMI Belajar Mengasah Diri
Pertapakendeng.com,
Jepara – ALMI Aliansi Lintas Media Indonesia, Jepara, yang menjadi embrio aliansi awak media di wilayah penugasan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Minggu, 25/7/2021, mengadakan silaturahmi perdana dan diskusi secara sederhana dengan lokasi objek wisata Glagah Wangi di Ujung Piring, Blebak, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.
Sungguh elok dan indah, Objek Wisata Glagah Wangi Blebak, Masih Perawan dan Jadi Primadona Bagi Wisatawan, karena masih belum banyak yang menjamah keperawanan objek wisata ini.
Dari pintu masuk loket pendaftaran disapa dengan hangat dan manis senyuman penjaga cantik, dengan memberitahukan bahwa sebentar lagi akan dijemput angkutan odong odong menuju lokasi.
"Jangan jalan ya paaaak!! Nanti dijemput, karena jauh" ujar penjaga cantik dengan senyum khasnya.
menuju lokasi tujuan dengan jarak tempuh 500m, kita akan diantar dengan odong odong. Sampai di sana , waowww!!! Hanya ada satu kata "Elok, Indah, Luar biasa" mataku terbelalak!! Ada lokasi wisata seindah ini di Jepara! O ya .... Kami berkunjung dan sekalian belajar bersama ALMI mengasah diri tuk jadi wartawan yang berprofesi.
Dengan mengusung tema, penguatan kapasitas jurnalis di tengah Pandemi Covid-19 Jepara.
ALMI Jepara, langsung mendatangkan orang yang berkompeten semacam kegiatan tutorial yaitu seorang narasumber, Drs. Hadi Priyanto. Mantan Kepala Bagian Humas Kabupaten Jepara, sekaligus wartawan suarabaru.id, penasehat PWI, sejarawan, budayawan dan penulis buku Rainha de Jepara, buku biografi RA. Kartini dan RMP. Sosrokartono.
Saat masih bertugas, ia juga penerima penghargaan dari Serikat Perusahaan Surat Kabar sebagai Humas Inspirasional Terbaik Indonesia Kategori Humas Kabupaten tahun 2015. Kini Hadi juga menjadi Ketua Forum Penulis Literasi Jepara, dan Ketua Yayasan Kartini Indonesia.
Sebagai nara sumber hampir selama 1 jam, Hadi Priyanto memaparkan beberapa hal terkait masalah Pandemi Covid-19.
“Saya pernah memberitakan, berdasarkan data dari WHO tentang minimal angka positivity rate, kurang dari 5 persen dan menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR), namun di Jepara pemeriksaan rapid test antigen juga sebagai penyokong yang resmi masuk dalam laporan harian angka turunnya positivity rate,” katanya.
Hadi memaparkan “Atas kejanggalan perhitungan angka positif Covid-19 di Kabupaten Jepara tersebut. Sehingga, membuat saya pernah mewancarai beberapa narasumber nakes di beberapa puskesmas, kalau rapid test antigen dimasukkan dalam perhitungan positivity rate, tentunya angka kasus terkonfirmasi Covid-19 menurun. Hal inilah yang perlu saya sampaikan kepada teman-teman wartawan, agar dalam pemberitaan, berbasis data yang akurat dan datangi narasumber yang bisa memberikan keterangan jelas tentang sesuatu yang akan diberitakan,” paparnya.
Sedangkan, Nur Hidayat Ketua Komisi C Fraksi Nasdem DPRD Jepara, sebagai mantan Kabiro / Wartawan Media Kilas Fakta di tahun 2012, berbagi pengalaman kepada peserta bahwa menulis itu tidak mudah, karena di perlukan proses belajar dan kemauan untuk bisa menulis yang sesuai kaidah jurnalistik.
“Saya anjurkan, teman-teman, untuk lebih aktif bertemu dan belajar bersama-sama, agar bisa menjadi wartawan yang baik dan bermartabat di Kabupaten Jepara, dengan bersinergi dengan berbagai lembaga, melalui pemberitaan yang berimbang dan sesuai kaidah-kaidah jurnalistik,” kata Nur Hidayat.
(Eko)
0 Komentar