Sedekah Bumi Desa Mangunrekso,Menampilkan Ki Dalang Slamet Seniman GJL
Sedekah Bumi Desa Mangunrekso,Menampilkan Ki Dalang Slamet Seniman GJL
PATI-Pertapakendeng.com
Sedekah Bumi adalah acara tradisi turun-temurun yang sudah dilaksanakan oleh warga masyarakat Dukuh Rimalang dan Semangeng, di Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Sedekah Bumi merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunianya yang diberikan kepada warga. Salah satu Sesepuh Desa, Eyang Wahono, mengatakan bahwa sedekah bumi adalah simbol penghormatan dan penghargaan masyarakat kepada alam sebagai karunia yang besar. “Tanah yang kita pijak setiap hari, kita buang kotoran di situ, kita tanam dan segala sesuatu yang kita lakukan maka kita perlu merawatnya dengan cara memberikan sedekah terhadap bumi kita ini”, paparnya.
Pelaksanaan Sedekah Bumi biasa dilaksanakan oleh masyarakat Desa Mangunrekso pada bulan Dzulqo’dah (Apit/Selo) mengikuti kalender Jawa atau Hijriyah. Biasanya pelaksanaan pada hari Jumat Kliwon namun untuk tahun ini dilaksanakan pada hari selasa Wage untuk dukuh Semangeng, sementara dukuh Rimalang dilaksanakan pada hari Rebo kliwon (22 Juni 2021).
Pelaksanaan Sedekah Bumi kali ini sangat berbeda, dengan pelaksanaan sebelumnya. Ini disebabkan pelaksanaanya masih dalam suasana pandemi. Meskipun untuk wilayah Kecamatan Tambakromo masuk dalam kategori zona hijau.
Selasa wage kemaren dukuh Semangeng diadakan ritual dan pertunjukan wayang kulit pada siang hari , dengan menampilkan
Ki Dalang Slamet , seniman kondang dari desa Angkatan Lor
Ki Dalang Slamet , sebiman kondang dari desa Angkatan Lor. Pelaksanaan sedekah bumi berjalan dengan hidmat dan sakral.
Acara Sedekah bumi sudah merupakan tradisi tahunan. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus juga sebagai doa permohonan masyarakat Desa Mangunrekso umumnya diberikan keselamatan, kesehatan, rizki yang melimpah, serta dijauhkan dari bala/ wabah pandemic yang sedang melanda Indonesia.
Pelaksanaan Sedekah Bumi melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari perangakt desa, para Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukun Warga (RW), tokoh masyarakat, tokoh agama dan perempuan dan masyarakat desa.
Sedekah Bumi ini sudah dipersiapkan sebulan sebelum dilaksanakan. Pemerintah desa mengadakan musyawarah desa yang dihadiri oleh lembaga lembaga desa, RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama secara perwakilan dan perwakilan dari perempuan. dalam musyawarah itu dicapai mufakat untuk kapan dan bagaimana akan dilaksanakan di tingkat desa, tingkat dusun dan tingkat Rukun Tetangga. Dan pembagian peran siapa melakukan apa. Selanjutnya para Kepala Dusun mengundang kepada para Ketua RT dan Ketua RW di tingkat dusun untuk membahas pelaksanaan di tingkat dusun. Dan selanjutnya para Ketua RT melanjutkan musyawarah di tingkat lingkungan RT terkait bagaimana pelaksanaan di tingkat lingkungan RT dan rencana anggaran biaya serta prosesnya. Pada musyawarah di tingkat RT ini juga pembentukan panitia sedekah bumi tingkat lingkungan RT.
Dalam acara Sedekah Bumi Diawali dari pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dusun, sambutan dari sesepuh desa, terakhir doa bersama.
(Wahono)
0 Komentar