Negara Asing Pamer Senjata Cyber dan Senjata Biologi Untuk Kuasai Dunia. Siapkah Kita?
Negara Asing Pamer Senjata Cyber dan Senjata Biologi Untuk Kuasai Dunia. Siapkah Kita?
Pertapakendeng.com
Oleh:N.AJIPATIGUNAWAN.
Siapkah kita menghadapi senjata cyber dan senjata biologi covid19 virusnya bagian dari senjata biologi yang dibuat negara negara kuasa dalam perang dagang internasional untuk menguasai jagat ini.
Naah kita mesti wajib waspada sebagai peran profesi Pers dan peran lembaga lembaga di negeri ini, tentunya sesuai tupoksi kita masing masing.misal saja yang dibidang Pers tentunya punya peranan menangkis,menangkal serangan berita hoax dari serangan cyber,kemudian Lembaga keamanan dan pertahanan menjamin deteksi dini,menangkal serangan cyber dan hoax bahkan serangan senjata biologi dari luar negara kita yang terjadi.
SENJATA CYBER
Cyberspace dikenal dengan istilah cybercrime,cyber attack,Kemudian dalam perkembangannya khusus untuk tujuan politik suatu negara yang dikenal dengan istilah cyber warfare.
Sementara Perang cyber tak pernah bisa dipisahkan dari peradaban hidup manusia.Suka tidak suka, mau tidak mau, perang bakalan menjadi sisi lain dari kehidupan manusia sejak dulu kala hingga abad modern saat ini.
Mau tidak mau setiap peperangan disegala zaman menghasilkan catatan sejarah para pelakunya.Salah satunya kita mesti ingat ahli strategi perang zaman China kuno bernama Sun-Tzu.
Di jagat militer Sun-Tzu tidaklah asing di telinga.Dalam bukunya "Sun-Tzu The Art of Warefare"terjemahan Roger Ames, Penerbit Lucky Publishers, Sun-Tzu dilahirkan di negara bagian Chi (saat ini provinsi Shantung, China) pada 551 SM dan Sun-Tzu wafat pada 479 SM.
Sun-Tzu itu dikenal seorang ahli strategi perang yang sangat lihai. Bahkan strategi perangnya dibukukan dalam 13 Bab Seni Perang Sun-Tzu,hingga kini masih menjadi salah satu bacaan wajib bagi perwira militer dunia.
SENJATA BIOLOGI COVID
Masa modern saat ini siapkah pertahanan dan keamanan kita menghadapi perang dunia melawan senjata biologis? Ya, Senjata biologis adalah senjata fasilitas tempur dengan cara menggunakan unsur-unsur biologis (patogen) yang dibuat dalam sistem peperangan.senjata biologi adalah virus, bakteri, atau parasit penyebab penyakit menular,seperti Corona virus atau covid19 saat ini yang meneror warga masyarakat di jagat ini.
Meski dulu dan sekarang penjaga kerukunan dunia alias PBB pernah mengeluarkan Konvensi Senjata Biologis alias (BWC) tahun1972 isinya adalah larangan "penggunaan" pengembangan, atau produksi senjata biologis sebagai keperluan apa pun.
Intruksi PBB juga disepakati dari183 negara ditandatangani juga beberapa negara adikuasa yang punya persenjataan atau alutsista paling mematikan,termasuk juga nuklir meski begitu PBB tak berdaya dalam menjaga kedamaian dunia ini.
Kembali lagi kita pernah diingatkan pada sejarah Britannica,tahun 1347 pasukan Mongolia menggunakan senjata biologis ke benteng musuhnya,faktanya mayat-mayat musuh itu terinfeksi bakteri virus mematikan.Bahkan, beberapa sejarawan meyakini jika mayat-mayat pasukan Mongolia yang terinfeksi wabah merupakan cikal bakal munculnya wabah Maut Hitam. Adapun cara yang dilakukan pasukan Mongolia tersebut efektif membuat pasukan Eropa ciut nyali akibat ribuan mayat yang dilontarkan ke markas pasukan Eropa.
Covid19 Corona tidak pandang bulu meneror manusia penghuni bumi ini,virus menyerang tak peduli aparat bahkan Pejabat sekalipun diteror virus maut itu hanya doyan manusia,sebab lebih dari 100 negara di seluruh dunia dewasa ini, menderita akibat penularan Covid-19, sehingga menelan ratusan ribu nyawa manusia tidak berdosa.
“Peran tugas dan kesiapan yang harus terbangun Tentara Nasional Indoensia (TNI) dan POLRI jika Darurat Militer dilakukan sebagai pilihan, mengingat tingkat kematian di Indonesia, terkait Covid 19.
Disebutkan lagi mengutip Astronacci International,Covid-19 dituduhkan merupakan senjata biologi ciptaan Amerika Serikat (AS) dan Israel, dalam rangka memenangkan Perang Dagang dengan China, di samping memporak-porandakan Iran,China dan Iran, sasaran utama dan terparah penyebaran Covid-19 menyebar ke banyak negara di daratan Eropa.
(penulis adalah pimpinan umum Nusantaranews)
Editor : Aji
Publiser : Sumadi
0 Komentar