Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 di Rumah Hadi Priyanto
Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 di Rumah Hadi Priyanto
Jepara 31-05-21
Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021, Senin, 31/5/2021, berlangsung di Dukuh Persil, Desa Bondo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang di hadiri oleh para narasumber tokoh-tokoh di Kabupaten Jepara, antara lain :
1. M. Dalhar, S.S. (Sejarawan ).
2. KI. Hendroyono S.Sn (Seniman) ketua PEPADI Jepara.
3. Danang Kristiawan, M.Th (pendeta).
4. Kiai Nur Handy Araswear (pengasuh PP Al-Mubarok / Nahdlatul Ulama).
5. Ninik Anggreani, S.Sos (Tokoh Hindu)
6. Asep Sutisna (Tokoh Muhammadiyah).
7. Mulyadi (Tokoh Budha).
Dialog budaya, Pancasila Penjaga Keberagaman Indonesia, yang dimulai Jam 19.00 – 22.00 WIB, dengan menghadirkan Moderator kawakan Wienarto, S.Pd., juga dihadiri oleh, Babinsa Peltu (K) Candra Yulia Kresnawati anggota Kodim 0719/ Jepara, Ali Burhan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia ( Lesbumi) NU Jepara, Jawa Tengah, Leo Ramli pelaku seni ukir, Sholikul tokoh perpustakaan, Nor Hidayat anggota DPRD dari Partai Nasdem, serta tokoh-tokoh yang lainnya dari berbagai wilayah Kabupaten Jepara.
Hadi Priyanto, dalam sambutannya sebagai tuan rumah acara mengatakan, “Keberagaman dan kebersamaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika akan mempererat keberagaman, Pancasila sebagai payung yang memayungi kita, kita ini dipayungi oleh Pancasila dan kita berharap pertemuan kecil ini, dengan tokoh-tokoh yang hadir mematik dan meletupkan kecintaan kepada Pancasila menjadi embrio untuk mencintai Pancasila sebagai gerakan bersama, ” katanya.
Hadi Priyanto, mengutip dari ucapan Bung Karno bahwa, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri,".
Ninik Anggreani, S.Sos., dari Pura Dharma Loka, Desa Plajan, Pakisaji, Jepara, menguraikan bahwa, “Nilai keberagamaan menjadi sebuah kekuatan kalau di kelola dengan benar. Permasalahan konflik berlatar belakang agama lebih berbahaya di banding konflik ekonomi dan politik, bahkan kalau Tuhan menjadi landasan dalam konflik agama justru membahayakan,” urainya.
Ninik menambahkan, Dalam pluralisme semangat membangun Indonesia dengan cara pandang, sikap dan perilaku kita dalam berpikir moderat cara kita menjadi agen peace campaign atau kampanye perdamaian dalam lingkup beragama terkait toleransi.
Beberapa panelis yang hadir adalah Nor Hidayat, Suwandi, Sholikul Hadi pemilik usaha mebel Ben Unique sekaligus pemilik Perpustakaan Ben Pinter yang berada di Jl. Jembatan Reco No. 04, desa Banjaran, Jepara dan panelis ke 4 (empat) dalam tanggapan dan curahan pikiran Alifah Roesdiana, S.Pd., dari kampus STIENU Jepara, dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 di rumah Hadi Priyanto.
Hadir pula, Bapak Ingga Sutejo Suroto asal Kadilangu, Demak dari Ketua Harian Lembaga Pelestari Budaya dan Sejarah Jepara, menjelaskan, Dialog budaya Pancasila Penjaga Keberagaman Indonesia, Pancasila yang menjaga tapi kita juga harus menjaga Pancasila, begawan-begawan yang melahirkan adalah tokoh hebat melahirkan Pancasila Sakti, kesaktiannya menyatukan perbedaan dan keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika, pendahulu kita menjaga NKRI dengan pusaka sakti yaitu Pancasila.
Alifah Roesdiana, S.Pd. menambahkan mengenai kerukunan beragama dalam menjaga kerukunan antara agama yang berbeda, dengan toleransi.
(Eko)
0 Komentar